Editor, Dompu – Sebanyak 55 personel Brimob Batalyon C Sayian Brimob Polda NTB di BKO kan ke Polda Sulawesi Selatan guna melaksanakan pengamanan Pemilihan Walikota Makassar.
Penugasan personel Brimob akan dilaksanakan selama berjalannya tahapan pemilihan Walikota Makassar sampai dengan selesai dan situasi dipastikan aman.
Pengiriman pasukan Polri itu dipimpin Komandan Batalyon (Danyon) C Satuan Brimob Polda NTB Kompol Hariyanto dalam apel pemberangkatan hari Sabtu, 5 Desember 2020 pukul 09.00 Wita di lapangan apel Kompi 2 Brimob Dompu.
Dalam amanatnya, Danyon Hariyanto menyampaikan beberapa hal penting terkait penugasan pasukannya, dia berpesan laksanakan tugas dan tanggungjawab dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
“Hari ini rekan rekan akan mewakili Polda NTB, saya harap reka rekan bersikap dan menunjukkan performa maksimal, jaga marwah Brimob dan juga Polda NTB,” pesan Danyon.
Apel pelepasan pasukan tersebut dihadiri Wakapolres Dompu Kompol I Nyoman Adi Kurniawan, Wadanyon C AKP Bambang, Danki 1 IPTU Dedi, Danki 2 IPTU Sudirman, Pasi Ops Batalyon C IPTU Yuswanto, serta sejumlah PJU Polres Dompu.
Bagaimana situasi Makassar?
Medcom.id pada tanggal 13 November 2020 menaikan judul ‘Pilkada Makassar Rawan Gangguan Keamanan’
Ditulis, Polrestabes Makassar menilai Kota Makassar menjadi salah satu kota yang rawan terjadi gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam perhelatan Pilkada serentak 2020.
Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana, mengatakan dari hasil laporan tim intelijen indeks kerawanan pilkada di Kota Makassar masih masuk dalam zona merah.
Masih menyinggung situasi Kamtibmas di Makassar, idntimes.com edisi 30 November 2020 merilis berita yang berjudul ‘Alasan Keamanan, Debat Ketiga Pilkada Makassar Digelar di Jakarta’
Dikatakan, KPU memutuskan debat Paslon dilaksanakan kembali di Jakarta, hal itu dilakukan setelah dua kali pihak KPU berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar, dan hasilnya menurut Polrestabes, tidak ada alternatif debat di Makassar karena potensi kerawanan cukup besar mulai dari potensi gesekan, kerumunan, ditambah lagi persoalan keamananan.