Editor, Dompu – Masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat dihebohkan unggahan foto (diduga screenshot video) dugaan adegan ranjang di salah satu “ruangan opname”.
Tidak diketahui persis identitas pelaku dan ruangan tempat mereka melepaskan nafsu birahi, apakah diruangan opname atau bukan.
Akun Facebook Kejora Paramitha sekitar satu jam yang lalu menulis thread starter pada dinding Fb nya yang berisi :
“SEHARUSNYA SUDAH diUSUT dan Tuntas..”
“Apa iya Ruang ISOLASI PASIEN COVID jadi Tempat Praktek Mesum ????
“g takut ketularan Covid?? kalau Direktur RSUD G Mampu selesaikan Masaah ini.. Mending mundur aja deeeecchhh…”
Kejora pun menawarkan jika ada yang mau video dugaan praktik mesum tersebut.
“YANG MAU VIDEONYA,, TAHAN N SABAR YEAAAA…
TUNGGU WAKTUNYA” sambil menyisipkan emoticon…
Bukan saja TS yang ditulis, dia pun mengupload gambar pasangan tidak senonoh diduga laki-laki dan perempuan beradegan ranjang bergaya woman-on-top, dimana posisi perempuan berada diatas sedangkan laki-laki dibawahnya.
Rupanya unggahan Kejora Paramitha yang menandai sekitar 10 teman Fb nya direspon salah satu warganet Bang Kurnia Ramadhan.
Dia juga ikut mengunggah gambar dan TS Kejora Paramitha (diduga di screeshot), dan menandai 17 orang teman Fb nya, lalu menulis :
“APABILA DUGAAN VIDEO ASUSILA ITU DI RSUD DOMPU MAKA
TINDAKAN ITU ADALAH TINDAKAN AMORAL
Sangat di sayangkan, Seharusnya RSUD disamping sebagai Tempat Pelayanan Kesehatan Juga Harus Kita Sakralkan Agar Memiliki Berkah , Memilliki Rokhmat dan Segala yg Kita Minta dari Yg Maha Kuasa Allah SWT untuk kesembuhan Pasien dapat dikabulkan Terutama Bagi kita Yang mayorira Muslim.
“Bukan disalhgunakan sebagi Tempat Maksiat”.
Baik status Kejora Paramitha maupun Bang Kurnia Ramadhan sama-sama mendapatkan like dan komentar puluhan pengguna facebook.
Kasi humas dan pemasaran RSUD Dompu Ida Fitriani yang coba dikonfirmasi Rabu, 20 Januari 2021 melalui sambungan telepon perihal dugaan video mesum menjawab, tentang kejadian itu sekarang sedang diselidiki sama Polisi, nanti kalau dikemudian hari ternyata ada keterlibatan anggota rumah sakit maka akan diusut dan ditindak tegas.
Kalau masalah rincian kejadian jawab Yani, boleh bisa langsung ke pihak Kepolisian.
“Kami sama sekali tidak pernah mendapatkan informasi sebelumnya,” jawabnya diujung telepon.