Berikut rangkuman proyeksi kambing aqiqah yang telah dianalisis : tahun 2023 : 8.766 ekor, tahun 2024 : 8.840 ekor, tahun 2025 : 8.918 ekor, tahun 2026 : 8.995 ekor, tahun 2027 : 9.073 ekor, tahun 2028 : 9.151 ekor, tahun 2029 : 9.231 ekor, dan tahun 2030 : 9.331 ekor.
Hasil proyeksi jumlah aqiqah yang disajikan apabila dipadukan dengan gambaran kondisi riil prospek usaha peternakan kambing, metode budidaya yang diterapkan peternak dan faktor sosial/non-teknis yang penulis pantau ada beberapa kesimpulan, saran dan rekomendasi :
1. Peternakan kambing aqiqah memiliki kelayakan usaha yang cukup menjanjikan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kambing lokal melalui upaya penyilangan dengan jenis unggulan misalnya boer, PE, jawa randu dan lain-lain.
3. Meningkatan kualitas dan kuantitas daging yang dihasilkan dilakukan dengan upaya penyediaan pakan yang tercukupi jumlahnya dan bernutrisi tinggi.
4. Revitalisasi pasar hewan dan penerapan standart harga hewan berdasarkan bobot.
5. Menerapkan metode pengawasan dan pemeriksaan mutu dan kecukupan syarat kambing sesuai hukum syar’i.
6. Mengoptimalkan lembaga keagamaan misalnya MUI, KEMENAG, Pengurus BKM/Remaja Masjid, forum pengajian dan lain-lain untuk menggiatkan dakwah terkait hukum ibadah aqiqah.
Analisis di atas bertujuan untuk menyampaikan gambaran prospek peternakan kambing aqiqah, data dan bahan yang digunakan dalam analisis masih mungkin disempurnaka. Oleh sebab itu penulis memberikan kesempatan pembaca untuk menyampaikan saran dan pendapat yang konstruktif.
*PNS Dinas LH Dompu (Penyuluh Lingkungan Hidup) dan Peternak Kambing