Oleh : Andini Ganiswari, S.Tr*
Hilangnya hujan sepekan terakhir di wilayah Bima dan Dompu menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat, pasalnya saat ini kita ketahui di wilayah Bima Dompu sekarang berada pada periode musim hujan. Terdapat beberapa wilayah yang telah masuk pada periode puncak musim hujan 2022/2023 yaitu seluruh wilayah Kota Bima, Ambalawi, Palibelo, Belo, Langgudu, Tambora, dan Pekat. Kendati demikian kondisi itu sudah umum terjadi setiap tahunnya dimana pada fase ini intensitas dan curah hujan menurun pada saat musim hujan. Pada fase ini bukan berarti tidak ada hujan sama sekali namun intensitasnya sedang menurun.
Fenomena menguatnya kembali angin timuran pada saat periode musim hujan, sehingga hilangnya hujan pada saat musim hujan (Monsoon Break) seringkali terjadi pada bulan Desember setiap tahunnya. Monsoon break terjadi saat angin timuran menguat dimana hal tersebut menyebabkan masa udara yang dibawa bersifat kering, sehingga kelembaban udara di wilayah Bima Dompu saat ini cenderung cukup kering yaitu berkisar 40-60%, yang menyebabkan berkurangnya proses pembentukan awan hujan di wilayah Bima Dompu.
Fase monsoon break diprakirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 14 dan 15 Desember 2022 sudah mulai ke fase normal. Setelah fase monsoon break ini terlewati nantinya intensitas curah hujan akan semakin meningkat dan hujan akan mulai merata di wilayah Bima Dompu.
Walapun fenomena monsoon break masih terjadi di wilayah Bima dan Dompu, namun peluang hujan masih tetap ada yang bersifat lokal dan sporadis.
Berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistic dasarian II Desember 2022, peluang curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian terjadi di seluruh wilayah Bima dan Dompu dengan probalitas >80%. Curah hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian juga diprakirakan terjadi di hampir diseluruh wilayah Bima Dompu dengan probabilitas <30% di wilayah Kilo, Soromandi, Wera, Sape dan Lambu. Peluang hujan >100 mm/dasarian terjadi hampir di seluruh wilayah Bima dan Dompu dengan probabilitas >10 kecuali wilayah Kilo bagian timur, Soromandi, Sape dan Lambu.
Prakiraan curah hujan tersebut menunjukkan bahwa diawal bulan Desember menunjukan tetap terdapat peluang hujan terjadi di Bima dan Dompu walaupun fenomena monsoon break terjadi di wilayah Indonesia.
Dengan adanya fenomena monsoon break ini diharapkan masyarakat tidak panik dan tetap selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
Masyarakat juga dihimbau untuk perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dengan cara memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi (peringatan dini untuk wilayah yang berpotensi banjir) melalui media sosial (Facebook: BMKG BIMA dan instgaram: @bmkg_bima), dan WhatsApp : +6282340448422.
*Forecaster BMKG Bima – NTB