Dompu [EDITOR I News] – Pengawasan orang tua terhadap anak sangat berdampak pada pembentukan karakter anak. Karena pengaruh media sosial sudah sangat mengkhawatirkan mengingat konten-konten yang ditampilkan di media sosial, kerap menjadi inspirasi siswa untuk melawan guru.
Pemerhati pendidikan di Kabupaten Dompu, DR Burhanudin menyebut, pasca tekhnologi informasi mudah diakses, terjadi perubahan prilaku siswa.
“Dalam hal ini, jangan salahkan sekolah, tapi bagaimana pengawasan orang tua,” katanya, Senin (30/10).
Perubahan perilaku siswa yang melawan dan tidak pernah menghormati guru, merupakan tanda-tanda gagalnya pendidikan. Burhanudin sepakat dengan Keua PGRI Dompu, bahwa orang tua dan lingkungan, merupakan sekolah pertama yang membentuk karater. Sementara dunia pendidikan, adalah sekolah yang akan mengasah akademik dan pembetukan karakter.
Burhanudin meminta semua orang tua, mempercayakan anaknya ke guru saat jam sekolah. Denga demikian, kriminnalisasi dan pengancaman terhadap guru, saat menjalankan tugas, bisa menjadi tenang. Guru, dijamin dalam memberikan teguran tidak akan melebihi kewenangannya sebagai pendidik.
“Guru itu butuh kenyamanan. Jika anaknya tidak bisa ditegur, silahkan di didik dirumah saja,” katanya.
Siswa, lanjut Burhanudin, selama jam sekolah, menjadi tanggung jawab sepenuhnya bagi guru. Orang tua, tidak diperbolehkan ikut campur dalam rana tersebut. Jika itu di jalankan dengan baik, dan mendapat dukungan penuh dari orang tua, maka siswa siswi ini, akan tumbuh dan berkembang sesuai harapan orang tuanya, yakni prestasi yang membanggakan.