Dompu (EDITOR I News) – Pernah dengar kata samsat? bagi setiap pemilik kendaraan bermotor samsat tidak asing lagi. Di samsat biasa untuk pengurusan berbagai keperluan administrasi, seperti pajak tahunan, pembalikan nama kepemilikan, ataupun perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan alias STNK perlu dilakukan secara berkala.
Beberapa keperluan tersebut umumnya dilakukan di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau Samsat. Walaupun namanya sering didengar, tidak sedikit masyarakat yang mengira Samsat sebagai dinas atau organisasi perangkat daerah mandiri.
Merujuk Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015, Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau Samsat merupakan serangkaian kegiatan pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor (Regiden Ranmor), pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), serta pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (SWDKLLAJ) secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam Kantor Bersama Samsat.
Untuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kantor Bersama Samsat tersebar di 10 Kabupaten/Kota. Ditiap tiap Kabupaten maupun Kota disebut Unit Pelaksanaan Teknis Badan-Unit Pelaksana Pajak Daerah (UPTB-UPPD) dan memiliki seorang kepala. Di Kabupaten Dompu, UPTB UPPD Samsat dikepalai oleh Faruk, S.E.
UPTB-UPPD ini dibawah naungan kantor Badan Pengelolaan Pendapan Daerah atau Bappenda Provinsi.
Dari serangkaian kegiatan pelayanan yang dilakukan, Samsat diberikan target pencapaian pembayaran pajak kendaraan, baik kendaraan dinas, kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Untuk mencapai target tersebut, kepala Samsat harus memeras otak dan berpikir cerdas agar pencapaian pembayaran pajak kendaraan sesuai target bisa tercapai.
Hal tersebut dilakukan oleh kepala Samsat Dompu, Faruk. Trik sederhana pun dilakukannya untuk memantik agar pemilik kendaraan sadar membayar pajak kendaraannya, misalnya menyediakan hadiah bagi mereka yang membayar pajak kendaraan dan selalu membersamai petugasnya saat melakukan samsat keliling di beberapa titik pelayanan.
Kemudian, pejabat yang baru menjabat 2 bulan itu berupaya semaksimal mungkin terus memotivasi kinerja stafnya. Memompa semangat kerja ini adalah intrik agar pelayanan samsat betul betul bisa dirasakan oleh masyarakat.
Hal sederhana lainnya dikerjakan Faruk yaitu menginisiasi mengadakan diskusi terbuka mengenai pencapaian target harian Samsat Dompu. Diskusi ini memberikan ruang kepada bawahannya untuk menguraikan masalah-masalah selama pelayanan dan dicarikan solusinya.