Oleh: Andi Pramaria*
Sebagai ASN, maka untuk memperoleh pendapatan adalah dengan mengandalkan Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Pendapatan tersebut bersifat flat, jika terdapat kenaikan karena naik pangkat, berkala, atau kebijakan pemerintah yang menaikan gaji. Dalam posisi seperti ini, dapat dinyatakan bahwa ASN bekerja untuk uang. Karena gaji ditetapkan berdasarkan standar hidup minimal, maka akan berbahaya bagi ASN untuk menyambung hidup, manakala terdapat keterlambatan pembayaran gaji ataupun TPP. Pada saat seperti itu, maka ASN banyak mengantri untuk melakukan pinjaman, baik di Bank ataupun di Koperasi. Dan syukur jika ada teman yang bersedia meminjamkan uang untuk menyambung hidup. Catatannya adalah pinjaman harus dikembalikan berbunga ataupun tidak berbunga.
Bekerja untuk Uang
Sampai saat ini, banyak orang masih beranggapan bahwa untuk mendapatkan uang, maka harus bekerja. Persoalannya, sebagai ASN dikenal istilah PGGS (pinter goblok gaji sama), yang mengartikan seseorang yang dikenal pandai ataupun yang tidak pandai, asal dalam pangkat dan golongan yang sama, maka gaji juga akan sama saja. Bahkan berprestasi ataupun tidak, rajin atau malas tetap memperoleh gaji yang sama. Pada akhirnya, banyak yang apatis, malas, tidak masuk, hanya ngobrol-ngobrol, dan menjadi tidak produktif tetap memperoleh gaji dan TPP yang sama. Sementara ASN yang berkerja keras karena motivasi intrinsik, juga akan memperoleh gaji dan TPP yang sama. Jika pengaruh ASN yang apatis meluas dalam sebuah institusi, akan membahayakan karena dapat mempengaruhi pegawai yang berkinerja tinggi menjadi loyo, ikut malas, dan tidak produktif.
Dalam situasi yang seperti ini, mungkin reward and punishment (pemberian penghargaan dan hukuman) perlu diterapkan. Reward dapat diberikan kepada ASN yang bekerja keras dalam bentuk apapun yang positif (uang, sertifikat, hadiah, dll). Sedangkan punishment diberikan kepada ASN yang berperilaku tidak baik. Paling mengena adalah pengurangan pendapatan (pemotongan TPP), karena akan terasa bagi ASN.
Bekerja untuk uang dengan mengacu PGGS, memang masih belum mencerminkan keadilan, karena serajin apapun, segiat apapun, sekuat apapun, maka pendapatan tetap sama. Seorang ASN yang bekerja untuk uang, dengan kondisi tersebut tetap akan bertahan karena tidak ada pilihan. Bahkan berbondong-bondong mendaftar menjadi ASN, meskipun tahu bahwa peluang untuk diterima sangat kecil.
Kondisi bekerja untuk uang, tidak saja terjadi pada ASN tetapi hampir semua pekerja selalu punya kondisi yang sama. Buruh, petani, nelayan, dll bekerja untuk mendapatkan uang. Bedanya adalah buruh, petani, dan nelayan bekerja dulu baru mendapatkan uang, sedangkan ASN mendapat uang dulu baru bekerja, sehingga gaji berada di awal bulan.
Si Kaya yang Tetap Kaya
Bagaimana hidup orang kaya yang masih tetap kaya, meskipun dengan menggunakan standar hidup yang tinggi. Sudah tentu pengeluaran juga sangat tinggi, namun ternyata tak menjadikan miskin. Orang kaya sering kali memanfaatkan uang yang bekerja untuknya. Jadi, jika kita masih bekerja untuk uang maka orang kaya, uang yang bekerja untuknya, caranya adalah investasi dan investasi. Pilih investasi yang menguntungkan dengan risiko yang rendah dan berikan batasan waktu investasi. Contohnya investasi pada bidang pertambangan yang legal, akan mempunyai return yang tinggi. Namun diperlukan nilai investasi yang besar pula. Dinas Koperasi UKM mempunyai UKM yang banyak (±324.000 unit), pilih yang mempunyai keuntungan besar dan investasikan uang disana.
Misal UKM makanan yang laris dengan modal Rp10 juta dan setiap hari memperoleh keuntungan Rp5 juta (sebulan Rp75 juta). Jika uang kita tanam sebagai investasi (missal Rp20 juta) untuk pengembangan usaha dan meningkatkan keuntungan menjadi Rp10 juta/hari (Rp300 juta/bulan), maka dengan pembagian 30% dan 70%, setiap bulan akan memperoleh bagian hasil investasi sebesar 30%xRp300 juta= Rp90juta/bulan, dan nilai investasi akan tetap. Catatannya adalah UKM merupakan usaha yang prospektus, dan rendah risiko.
Investasi bukan bentuk kerjasama dan juga bukan dalam bentuk pembelian saham. Investasi dilakukan terhadap usaha dan kita tidak terlibat dalam pelaksanaan atau manajemen usaha. Oleh karena itu, investasi dilakukan terhadap usaha yang terpercaya, dikenal baik, dan mempunyai kejujuran. Kerjasama merupakan pelibatan modal dengan pembagian hasil tertentu, dan kita terlibat dalam pekerjaan/usaha sehingga kita dapat mengetahui seluk beluk usaha yang dijalankan. Saham merupakan pembelian sebagian atau keseluruhan kepemilikan usaha sehingga kita berstatus sebagai pemilik dan dapat ikut menentukan kebijakan dalam usaha. Seringkali selaku pemilik usaha akan menduduki dewan komisaris dalam perusahaan.
Cara orang kaya menghasilkan uang adalah dengan investasi, menjadikan seperti menganggur, tidak bekerja tetapi mempunyai gaya hidup yang berkelas karena uang bekerja untuk dirinya. Catatan dalam berinvestasi adalah memilih jenis investasi yang bernilai tinggi dan berisiko rendah dengan cara membandingkan beberapa usaha, paling tidak lebih tinggi dari nilai bunga bank. Jika bunga Bank sebesar 12%/tahun, maka nilai hasil investasi harus lebih tinggi dari 12%/tahun, karena jika lebih rendah, maka lebih baik uang disimpan di Bank dan akan menghasilkan 12%/tahun.
Investasi yang paling menguntungkan adalah kuliner (makanan) karena meskipun hasilnya kecil, namun diperoleh setiap hari dan investasi sebagai modal dapat diputar setiap harinya. Kuncinya adalah laku dan laris, sehingga diperlukan strategi pemasaran yang tepat.
Investasi itu digunakan untuk modal kerja, bukan digunakan untuk modal tetap (meja, kursi, alat, dll yang pemanfaatannya berulang) karena modal tetap harus disediakan pemilik usaha, sedangkan modal kerja merupakan biaya yang diperlukan untuk memproses produksi, terdiri dari fix cost dan variable cost.
UKM kita banyak yang memproduksi barang dan jasa yang bagus, menarik dan berkualitas serta banyak pula yang mengeluhkan kekurangan modal kerja. Jika kita ingin memanfaatkan uang untuk berkerja pada kita, maka berinvestasilah sekaligus membantu UKM dalam mengembangkan usahanya. Jika ditanyakan apakah saya juga berinvestasi, saya jawab iya tapi kecil-kecilan terhadap UKM dengan waktu 4 bulan, dan return 20%. Jadi setiap 4 bulan sekali saya mendapatkan keuntungan sebesar 20% dari investasi yang saya tanamkan.
Mari belajar investasi seperti juga orang kaya yang semakin kaya.
*Widyaiswara Ahli Utama Balatkop UKM-NTB