Dompu [EDITOR I News] – Usaha untuk menurunkan angka stunting terus dilakukan secara berkesinambungan oleh Pemkab Dompu.
Guna menekan laju pravelensi stunting, Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Dompu mengambil langkah melalui pelayanan stunting terintegrasi di 8 Kecamatan.
Pelayanan stunting terintegrasi kali ini bertempat di Kecamatan Pekat, Selasa (12/09).
Wabup Dompu Syahrul Parsan mengatakan angka stunting di Kabupaten Dompu menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) sebesar 12,09% atau 2.599 orang pada bulan Februari 2023.
Penyebab utama stunting menurut Wabup erat kaitannnya dengan kemiskinan keluarga, sehingga pencegahannya oleh pemerintahan pusat diberikan bantuan berupa PKH, BLT dan berbagai jenis bantuan lainnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan Kepala Desa dan jajarannya mendata keluarga miskin harus tepat sasaran.
“Bila perlu yang belum cukup dan tidak terkover semuanya, Pemerintah Desa bisa menganggarkan lewat dana Desa,” sarannya.
Kemudian, sigap Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) DPPKB Kabupaten Dompu mendapat apresiasi Wabup.
Diakuinya program pemerintah pusat ini mengintegrasi kegiatan sosial dan wirausaha untuk dapat mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
Tak lupa Wabup juga mengapresiasi program unggulan daerah khusus mencegah stunting bernama Pana’a Ndiha PMT lokal langkah cerdas yang diinisiasi oleh Dikes.
Program ini mengajak semua anak stunting dan beresiko berkumpul didampingi keluarga, makan bersama dengan memanfaatkan bahan sekitar untuk dijadikan olahan makanan tambahan bergizi. (/*).