SUARABBC, Dompu – Sekelompok warga Lingkungan Ncera, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat terpaksa melakukan blokade jalan di jalur lintas Sumbawa Dompu dalam demonstrasinya, Sabtu 4 Mei 2019.
Aksi tutup jalan dilakukan karena warga tidak puas terhadap kinerja pihak Kepolisian Sektor Woja yang dinilai lamban dalam menangani laporan warga atas dugaan percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh AM, 28 tahun, warga Desa Bakajaya, Kecamatan Woja terhadap Melati (nama samaran), 16 tahun, warga Kelurahan Simpasai.
Kasus birahi itu dilaporkan oleh ketua Karang Taruna Kelurahan Simpasai Heri Kiswanto tertanggal tanggal 22 Maret lalu. Namun hingga kini belum juga ada kejelasan status hukumnya.
Demo sekitar pukul 10.45 Wita itu menjadi perhatian pengguna jalan raya dan menyebabkan kemacetan.
Kis panggilan akrab ketua Karang Taruna dalam orasinya mengatakan, “Terkait kasus percobaan pemerkosaan yang dialami oleh Melati sudah kami laporkan kepada pihak Kepolisian sejak tanggal 22 Maret lalu, namun hingga kini belum juga ada kejelasan hukumnya. Padahal kami sudah beberapa kali mendatangi dan mempertayakan terkait laporan tersebut, namun hal ini kami hanya menerima janji dan janji saja dari pihak Kepolisian,”ujarnya.
Aksi yang dilakukannya adalah bentuk kekecewaan terhadap pihak Kepolisian yang lambat melakukan proses hukum dan menangkap pelaku, yang hingga saat ini masih berkeliaran diluar. “Untuk itu kami minta kepada Kepolisian apabila dalam waktu 1×24 jam tidak ada tindakan tegas, maka kami akan melakukan pemblokiran jalan kembali,” tutur dia.
Setelah beberapa menit aksi blokade jalan oleh sejumlah warga, pihak Polsek Woja dipimpin langsung Kapolsek Inspektur Polisi Satu Rusdi langsung melakukan upaya pendekatan dan menanggapi terkait tuntutan masa aksi tersebut. “Kami akan melakukan penangkapan terhadap pelaku dalam waktu 1×24 jam,” janji Rusdi.
Dalam kesempatan itu, ia meminta terhadap massa aksi agar persoalan ini diberikan kepercayaan penuh pihak Penyidik untuk menanganinya. Percayakan kepada Kepolisian untuk menyelesaikanya.
Katanya, kenapa jajarannya terlambat memproses dan menangkap terduga pelaku karena disibukkan mengawal jalannya Pemilu. “Jadi hal ini kami akan mengupayakan untuk segera menyelesaikan secepatnya, dengan catatan jalan harus dibuka dulu,” dia berjanji lagi. (vn).