Lalu, apakah penafsiran ini hanya muncul dalam komentar-komentar seperti tulisan saya ini? Tentu saja tidak. Ada banyak jenderal yang saya yakini sudah paham apa maksud demosi Jenderal Kunto.
Nah, pemahaman para jenderal senior TNI tentang demosi itulah yang memperkuat keyakinan mereka bahwa Presiden Jokowi dan jajarannya merasa tak nyaman kalau pimpinan TNI ikut memperhatikan gerak-gerik rezim. Sampai di sini, kedua pihak tampaknya sudah tahu posisi masing-masing. Artinya, Presiden Jokowi dan jajaran dapat dianggap memahami reaksi kausalitas yang akan ditunjukkan oleh TNI jika para penguasa melanggar konstitusi dan kedaulatan rakyat.
Bagaimana dengan soliditas pimpinan TNI? Tulisan Mayjen Kunto tak mungkin keluar begitu saja sebagai sikap pribadi. Kunto bukanlah perwira tinggi yang biasa melakukan kecerobohan. Dengan merilis tulisan yang memang politis itu, Jenderal Kunto tentu sudah mengkalkulasikan dampaknya. Beliau paham betul dengan siapa dia akan berhadapan.
Sejauh ini, tidak terdengar pro-kontra di jajaran elit TNI. Artinya, tulisan Pak Kunto tidak mengganggu kekompakan pimpinan. Bahkan, ada terlihat semacam perasaan terwakili di kalangan militer lewat tulisan mantan Pangdam itu.
Karenanya, tidak mengherankan kalau ada kesimpulan yang menyatakan bahwa demosi Jenderal Kunto Arief bisa diartikan bahwa Jokowi diametral dengan TNI.
*Jurnalis Senior Freedom News