Dompu, EN – Meski program Jarapasaka hanya dibiayai sebesar Rp. 40 Miliar lebih dari APBD Dompu tahun 2022, namun pembangunan fisik yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp194 Miliar, juga harus diprioritaskan.
“Pembangunan fisik adalah bagian penting mengsukseskan program Jara Pasaka,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Dompu Gaziamansyuri kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Diakui Gaziamansyuri, program Jagung, Porang, Sapi dan Ikan (Jara Pasaka) hanya dibiayai Rp. 40 Miliar lebih dari APBD tahun 2022. Sedangkan, Rp194 Miliar pembangunan fisik, itu dibiayai dari DAK Tahun 2022.
“Kita akui DAK tahun ini memang mengalami peningkatan. Tapi hal ini berdasarkan ketentuan pemerintah pusat,” jelasnya.
Kata Gaziamansyuri, anggaran sebesar itu (Rp. 40 Miliar lebih, red) itu sudah sesuai untuk kebutuhan program Jara Pasaka. Apalagi, program itu (Jara Pasaka) hanya beberapa saja yakni Jagung, Porang, Sapi dan Ikan.
“Anggaran Rp. 40 Miliar lebih adalah jumlah yang sangat besar untuk membiayai program Jara Pasaka,” katanya.
Kenapa Porang hanya dibiayai sebesar Rp1 Miliar?
Tambah dia, Porang ini baru tahap awal (percobaan, red) dan besaran anggaran itu, sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. “Ini adalah langkah awal untuk memastikan sejauh mana tanaman porang ini mampu dikembangkan,” terangnya.
Terakhir, dari besar anggaran Rp. 40 miliar lebih untuk program Jara Pasaka dengan rincian yakni Dinas Dikpora Dompu Rp19,3 Miliar, Dinas Kesehatan (Dikes) Rp26,4 Miliar, PUPR Rp11,1 Miliar, Perkim Rp4,12 Miliar, Dinas Ketahanan Pangan Rp3 Miliar, DPPKB Rp1,95, Dishub Rp7,84 Miliar, Dinas Perpustakaan Rp500 juta, Dinas Kelautan dan Perikanan Rp1,04 Miliar, Dinas Pertanian dan Perkebunan Rp3,04 Miliar dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp3 Miliar. “Itulah rincian mengenai besaran anggaran itu,” paparnya. (*).