Dompu [EDITOR I News] – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Dompu telah mengharumkan nama daerah di tingkat Provinsi NTB melalui lomba Bina Keluarga Remaja (BKR) dengan meraih juara 1, yang diwakilkan BKR Mekar Sari dari Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja.
Penentuan juara tersebut melalui hasil verifikasi langsung dari BKKBN Provinsi di tingkat lapangan, pada tanggal 26 April 2024 lalu, dan diumumkan langsung pada 3 mei 2024 kemarin.
Keberhasilan Kabupaten Dompu merih prestasi ditingkat provinsi tersebut, tidak terlepas dari polesan tangan terampil Maman, SKM yang baru beberapa hari kemarin dilantik oleh Wakil Bupati menjadi Kepala DPPKB dan sebelumnya menjabat kepala Dinas Kesehatan.
Atas prestasi tersebut, Maman, SKM menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Bupati Dompu yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh pimpinan OPD, khususnya DPPKB untuk bersemangat membina dan mengarahkan desa/kelurahan yang mengikuti lomba tersebut. “Alhamdulillah, berkat kerja keras, kerja tulus dan kerja ikhlas serta kerjasama yang baik, prestasi ini bisa kita raih,” ungkapnya.
Maman menyampaikan juga selamat kepada BKR Mekar Sari yang meraih juara 1 di tingkat Propinsi NTB. “Mari kita bina terus keluarga dan masyarakat kita untuk mengendalikan Pergaulan Bebas, Mencegah Kecelakaan (Hamil) dini sebelum waktunya (sebelum Menikah) agar menjadi yang terbaik di tingkat Nasional mendatang. Semangat terus dan maju terus,” sarannya.
Ia menjelaskan, Bina Keluarga Remaja (BKR) merupakan bagian dari Program Ketahanan Keluarga yang dilaksanakan oleh DPPKB Kabupaten Dompu. Dimana BKR merupakan kelompok atau wadah kegiatan yang terdiri dari keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun. “Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua terkait pengasuhan tumbuh kembang remaja dilingkungan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, melalui program kegiatan ini juga para orang tua diharapkan mampu mempersiapkan anak remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, sehat dan mandiri. “pada program ini, keluarga remaja diajarkan 1001 cara bicara orang tua dan remaja, gizi serta Kesehatan reproduksi remaja,” tuturnya.
Sebagai keluarga yang memiliki anak remaja, keluarga diharapkan memahami Kesehatan reproduksi dan berbagai perubahan tumbuh kembang anak remaja. “Keluarga diharapkan bisa lebih peka dan peduli, sehingga mampu membantu anak remaja melewati masa dengan baik dan terciptanya remaja-remaja yang sehat serta terbebas dari tiga risiko Remaja yakni Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah, dan Penyalahgunaan NAPZA,” jelasnya.