Mataram, EN – JARAPASAKA merupakan akronim dari Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan. Ke lima komoditas ini dipilih oleh Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Nusa Tenggara Barat untuk dikembangkan sebagai program unggulan pembangunan dalam lima tahun kedepan.
Pengembangan komoditas tersebut sebagai program unggulan diharapkan akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Pengelolaan JARAPASAKA direncanakan akan melibatkan berbagai stakeholder yaitu petani dan kelompok tani, koperasi, BUM Desa, dan Perusahaan Daerah atau “offtaker” lainnya, sehingga diharapkan akan menjadi siklus bisnis pedesaan. Peran pemerintah dalam siklus bisnis ini hanya sebagai fasilitator dalam penyediaan regulasi dan sarana serta prasarana umum kewenangan daerah.
Guna mewujudkan rencana pengembangan JARAPASAKA tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Dompu melaksanakan konsultasi dalam bentuk meeting bersama akademisi yang dipandang expert dalam urusan pertanian, peternakan dan agribisnis.
Pertemuan para ahli (Expert meeting) JARAPASAKA digelar di Hotel Santika Mararam, pada Kamis (13/01/2022) bersama para ahli atau akademisi dari Universitas Mataram (Unram). Landasan hukum pelaksanaannya yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2021-2026 dan Nota Kesepahaman antara Universitas Mataram dan Pemerintah Kabupaten Dompu Nomor : 500/06/KS/2020 Tahun 2020 tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kegiatan ini bermaksud untuk mendapatkan pandangan yang membangun tentang lima komoditas yang akan dikembangkan sebagai program prioritas di Kabupaten Dompu dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
Metode pelaksanaan meeting adalah diskusi dan lebih banyak mendengarkan materi dan pandangan dari para akademisi yang merupakan expert dibidang pertanian, perikanan, peternakan dan agro industry tentang pengembangan komoditas unggulan JARAPASAKA di Kabuapten Dompu.
Outputnya, para pakar dari Tim Cestfarm Unram memberikan rekomendasi untuk pengembangan program yaitu strategi implementasi program, penajaman program, dan memberikan contoh/hasil evaluasi program-program sejenis yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Dompu dan daerah lain.
Pertemuan ilmiah diatas dihadiri oleh akademisi Dr. Sukartono (Ketua Cestfarm), Prof. Dahlan (ahli peternakan), Dr. Muktasam (ahli ekonomi pertanian), Dr. I. Gusti Lanang Parta Tanaya (Agribisnis), Prof. Suwardji (Porang), Dr. Siti Hilyana (Perikanan dan Kelautan), Ir. Nur Rahman MS (Jagung dan hortikultura) dan admin Cestfarms.
Sedangkan dari Pemkab Dompu turut hadir Bupati, Kepala Bappeda dan Litbang, Kepala BPKAD, Kadis Pertanian dan Perkebunan serta para Kepala Bidang, Kadis Peternakan dan Keswan serta Kasubbag Program, dan terakhir Kadis Perikanan serta semua Kepala Bidangnya, kemudian perwakilan dari Bappeda Provinsi NTB.
Acara berjalan dengan lancar dan sukses yang dimoderatori Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu Drs. H. Gaziamansyuri, M.Ap.
JARAPASAKA bukan berupa komoditi mentah yang tidak bernilai tambah, akan tetapi dalam pengelolaannya mindset agribisnis perlu dikedepankan dengan memperhatikan potensi desa. Keseluruhan potensi desa itu harus dikelola secara cerdas dari hulu sampai hilir mulai dari petani, pelaku UMKM, Koperasi, BUMDES sampai dengan Perusahaan Daerah sehingga tercipta sebuah siklus ekonomi yang menguntungkan tentu saja dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai.
Rantai Ekonomi berbasis komoditi unggulan desa tersebut adalah PASAKA Desa, yaitu sebuah siklus aktivitas ekonomi pedesaan berbasis agribisnis yang berkelanjutan.