Namun, mengapa Firli siap mengambil risiko tinggi itu? Hanya satu jawabannya. Yaitu, dividen yang sangat besar. Logikanya sama dengan investasi uang di sektor yang berisiko sangat tinggi. Iming-iming “return”-nya pasti besar.
Mengapa lewat Firli dan mengapa Formula E? Karena tidak ada sedikit pun jejak korupsi Anies per definisi yang bisa dimainkan. Hanya FE yang memunculkan alasan semu yang bisa diolah. Kekeliruan administratif diolah menjadi pelanggaran pidana. Semacam “manufactured crime indictment” alias “dakwaan pidana olahan”.
Kita ini hanya bisa mengatakan kepada Firli bahwa hidup ini bagaikan putaran roda. Suatu hari nanti, pasti, dia akan kehilangan kekuasaan yang hari ini dia gunakan sewenang-wenang.
Firli lupa bahwa ketika dia nanti tidak berkuasa lagi, akan ada orang lain yang berkuasa. Orang lain itu bisa jadi Anies Baswedan. Dan mungkin tak lama lagi.
*Jurnalis Senior Freedom News