Dompu (EDITOR News) – Dalam rangka memenuhi kebutuhan darah di RSUD Dompu yang merupakan satu-satunya rumah sakit dengan Unit Transfusi Darah (UTD) di Kabupaten Dompu, Komunitas Dompu Berbagi menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Dompu menggelar donor darah massal di taman kota Dompu, Sabtu (17/09/22).
Pelaksana teknis kegiatan ini yaitu UTDRS Dompu.
Animo masyarakat terhadap kegiatan donor darah massal cukup tinggi ini dibuktikan banyaknya jumlah mereka yang hadir mendaftarkan diri sebagai calon pendonor. Tercatat kurang lebih 110 orang berasal dari para pendonor sukarela, unsur komunitas, dan juga relawan PMI Cabang Dompu. Walaupun pada akhirnya tidak semua diantara mereka dapat mendonorkan darahnya dikarenakan alasan kesehatan.
Ketua PMI Cabang Dompu Kurnia Ramadhan, SE,.M.E., menjelaskan kegiatan ini diprakarsai Komunitas Dompu Berbagi bersama dengan PMI Cabang Dompu. Apalagi salah satu program PMI yakni mengedukasi secara langsung kepada masyarakat agar menjadi motifator sekaligus katalisator kepada individu, lembaga, maupun institusi agar memiliki kesadaran bersama untuk membantu sesama dalam hal donor darah.
“Semakin banyak komunitas, individu, kelompok, atau lembaga yang peduli akan donor darah maka semakin bagus semakin terpenuhinya siklus kebutuhan darah di Dompu,” kata Kurnia kepada Editor News, Ahad (18/09/22).
Mulanya jelas dia, hasil koordinasi awal kelompok kecil yang namanya prince kemudian berubah menjadi Komunitas Dompu Berbagi. Setelah dilakukan pembicaraan awal, kemudian PMI mengundang rapat koordinasi sekaligus tekhnis acaranya. Disitu disepakati beberapa hal termasuk mencari sponsor, dan sponsornya murni dari Komunitas Dompu Berbagai. Sedangkan relawan donor darah berasal dari sukarela, disamping komunitas juga dari relawan PMI. Kemudian tambah Kurnia koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta persiapan acara dilakukan oleh PMI.
Dokter Marini Taslima, M.Sc.,Sp.PK selaku penanggung jawab UTDRS Dompu yang hadir dalam acara sangat mengapresiasi kegiatan ini mengingat masih sangat sedikitnya jumlah pendonor sukarela yang datang ke UTDRS Dompu untuk mendonorkan darahnya sehingga sebagian besar pemenuhan kebutuhan darah masih bergantung pada pendonor pengganti.
Dokter Rima sapaan penanggung jawab UTDRS Dompu itu mengharapkan makin banyak lagi elemen masyarakat yang menghelat kegiatan serupa.