Oleh : Asyari Usman*
Pertanyaan pentingnya adalah: apakah Jokowi mendudukkan Gibran Rakabuming untuk “ban serep” Prabowo? Apa jawaban Anda?
Tidak mungkin hanya untuk posisi seremonial seperti kebanyakan wapres selama ini. Untuk mengukur itu silakan cermati perilaku “tabrak semua” yang dilakukan Jokowi dan tampilan percaya diri Gibran di depan Prabowo.
Jokowi tabrak habis konstitusi demi Gibran menjadi wapres. Sangat krusial bagi Jokowi. Ini soal hidup-mati bagi Jokowi. Gibran adalah wujud mimpi tiga periode Jokowi.
Jadi, Gibran bukan ban serep. Tidak sekadar ikut ogah-ogahan mendampingi Prabowo. Gibran bakal menjadi kekuatan Jokowi untuk menguasai jalannya pemerintahan Prabowo kalau kelak mereka menang pilpres 2024.
Bicara soal kemenangan, Jokowi tidak tanggung-tanggung mengerahkan semua kekuatan yang ada di tangannya untuk menjadikan Gibran wakil presiden. Seperti dua pilpres sebelumnya, pilpres 2024 pastilah sudah diatur rapi kemenangan untuk Gibran. Tentunya dengan segala cara.
Sebab itu, kalau dugaan skenario pencurangan berjalan lancar dan didiamkan oleh semua orang, maka keinginan Jokowi untuk mendapatkan tiga periode akan tercapai.
Yes! Gibran adalah tiga periode yang sangat diinginkan Jokowi.
Dari mana datangnya tiga periode? Karena yang menjadi presiden nantinya bukan Prabowo Subianto, melainkan Gibran. Istana Wapres akan menjadi pusat kekuasaan yang sebenarnya.
Prabowo tak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada visi-misi Prabowo. Yang ada adalah visi-misi Jokowi lewat tangan Gibran.
Tapi, bagaimana mungkin Jokowi bisa mengendalikan Prabowo? Pertanyaan ini tak relevan. Kita lihat sebentar situasi pilpres 2019. Prabowo menang tapi dia dikalahkan oleh KPU dan MK plus MA. Tengok bagaimana kemarahan Prabowo akhirnya pelan-pelan berubah menjadi puja-puji kepada Jokowi. Inilah contoh Jokowi mnegendalikan Prabowo.
Sekarang, pengendalian Prabowo jauh lebih gampang. Mengapa? Karena Prabowo menyadari bahwa dia tak mungkin menang pilpres 2024 tanpa Gibran.
Lihatlah antusiasme besar kader Gerindra ketika Gibran pasti mendampingi Prabowo. Para kader itu menunjukkan nafsu rendahnya demi melihat Prabowo menjadi presiden. Mereka tidak peduli kutukan publik dan para pakar hukum tatanegara terhadap putusan MK yang membuka pintu Gibran ikut pilpres 2024.
Mungkinkah keinginan Jokowi untuk menguasai pemerintahan berikutnya bisa berhasil? Sangat bisa. Sebab, harus diakui sejujurnya bahwa permainan Jokowi sangat canggih. Prabowo tak mampu menghadapinya. Dia lebih banyak pasrah pada skenario Jokowi. Apalagi sejak empat tahun ini Prabowo berstatus bawahan Pak Presiden.