Namun Hakim Djoe mencetak sejarah baru, sekitar 20 orang pasukan dari Brimob Dompu ditambah dengan peserta lainnya, menggunakan motor trail mengantar sang Hakim sampai ke perbatasan Dompu – Sumbawa yang jarak tempuhnya memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan.
Pasukan tidak diminta apalagi dibayar, namun dibawah komando Komandan Kompi IPTU Sudirman, mereka menginisiasi agar perpisahan dengan Hakim Djoe penuh sejarah dan kenangan.
Penghargaan dari Brimob Dompu kepada Hakim Djoe adalah bukti ketangguhannya menjaga relasi selama ini.
Publik speaking diakui Ketua HMI
Hakim Djoe bukan pejabat biasa. Selain ahli dalam profesi dan keilmuannya, dia juga memiliki daya tarik dalam hal komunikasi, apalagi berbicara didepan umum.
Selain style secara fisik yang sangat mendukung menjadi seorang public figur, ternyata dia memiliki kelebihan berbicara didepan orang banyak, baik masyarakat awam maupun pejabat.
Mantan ketua HMI Cabang Dompu Slamet Abadi Sentosa menilai dan mengapresiasi gaya komunikasi public yang dimilki Hakim Djoe. Katanya, komunikasi Hakim Djoe mampu menguasai dan menghipnotis audiens dan audiens tertarik dengan apa yang dibicarakannya.
Unik, Hakim Djoe pernah menyuruh terdakwa menyanyi saat sidang
Portal berita nasional TEMPO.CO pernah melansir berita tentang sidang unik dan mengharukan ala Hakim Djoe.
Ceritanya, Selasa, 30 Agustus 2016, berlangsung unik dan mengharukan. Di persidangan itu, dia memerintahkan terdakwa menyanyikan lagu yang berjudul Ibu, ciptaan musikus kawakan Iwan Fals.
Sidang itu menggelar pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Arifuddin. Ia dilaporkan kedua orang tuanya karena telah menganiaya mereka. Arif dituntut 2 tahun penjara.
Sang ibu sebenarnya sudah memaafkan anaknya di dalam persidangan. Namun ia meminta agar hakim tetap memproses anaknya. “Walau pun saya memberikan maaf, tapi tetap diteruskan proses hukumnya,” kata Ramlah di persidangan.
Setelah pembacaan tuntutan, Ketua Majelis Hakim Djuyamto, langsung menyuruh terdakwa menyanyikan lagu yang berjudul Ibu, ciptaan Iwan Fals. Baru menyanyikan bait pertama yang berbunyi “Ribuan kilo jalan yang engkau tempuh,” Arif sudah menangis tersedu-sedu.
Kisah menarik Hakim Djoe diulas kembali ketua DPRD Dompu Yuliadin Bucek.
Dalam sambutan pada acara penyampaian Laptah PN Dompu, pada kesempatan itu dia berkisah pengalamannya selama 6 tahun menjadi jurnalis, namun tidak pernah menemukan ada Hakim yang menyuruh terdakwa untuk menyanyi. “Saya pernah 6 tahun menjadi wartawan, namun belum pernah mendengar Hakim menyuruh terdakwa untuk menyanyi,” kata Bucek. Tamu undangan pun saat itu tak tahan sembunyikan senyum lebarnya.