Dengan kekuasaan yang nyaris “unlimited” (tak terbatas) dan sekaligus “borderless” (tanpa batas) itu, Presiden Jokowi pun bisa ada di mana-mana. Jokowi ada di “board room” (ruang direksi) para taipan. Kehadiran ini membuat Jokowi selalu bisa menjamin “ketahanan moneter”-nya.
Jokowi juga ada di ruang kerja para rektor di seluruh Indonesia baik itu PTN maupun PTS. Kehadiran ini menjamin agar kesehatan nalar mahasiwa tetap bisa stabil pada kondisi koma (unconscious alias tak sadar diri). Nalar yang berada dalam kondisi kritis tentu membuat mahasiswa tidak kritis. Ini sangat diperlukan Jokowi.
Nah, dengan gambaran kekuasaan yang sangat luas dan sangat kuat itu apakah ada yang membayangkan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden Jokowi bisa berjaya? Kelihatannya tidak. Jangankan berhasil dimakzulkan, untuk memulai hak angket di DPR saja pun hampir pasti tidak mungkin.
Karena itu, kekuasaan level manusiawi tidak akan mampu memakzulkan Jokowi. Kecuali kekuasaan Tuhan Yang Maha Perkasa. Itu pun kalau Jokowi tidak mengajukan gugatan ke MK untuk mendapatkan hak menolak kedatangan Malaikat Maut.
*Jurnalis Senior Freedom News