SUARABBC, Dompu – Menghadapi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu tahun 2020 mendatang, belakangan sudah ada sederetan nama yang muncul, berkeinginan maju sebagai calon Bupati atau Wakil Bupati. Sebut saja Muhammad Ruslan, profesor Mansur, Syaifurrahman Salman, atau Hj. Eri Eriyana, yang merupakan istri Bupati Dompu saat ini.
Hadirnya nama-nama tersebut dijagat perpolitikan bumi Nggahi Rawi Pahu mendapat komentar dari H. Ikhtiar, figur yang sudah menyatakan kesiapannya untuk maju dalam kontestasi Pilkada. Dalam sebuah wawancara belum lama ini, dia mengatakan bahwa Dompu hebat, karena semakin banyak putra-putra terbaik daerah. Dia juga mengapresiasi sudah ada figur siap maju.
Hanya saja kata Kadis Dikpora Dompu itu, bicara menjadi Bupati bukan hanya sekedar ingin memimpin masyarakat, ingin bersalaman sama orang banyak, atau tangan dicium, dan ingin gaya-gayaan berjalan diatas karpet merah. Tapi hal besar yang harus menjadi mimpi kemudian harus dilaksanakan yaitu mau bawa kemana daerah ini.
Terkait komposisi apakah dirinya maju sebagai orang pertama atau kedua, dia menegaskan harus maju sebagai orang pertama (Cabup). Alasan tidak ingin maju sebagai orang kedua karena ada satu gagasan besar untuk Dompu yang lebih maju dan berdaya saing tinggi, dimana gagasan tersebut hanya dia yang bisa melaksanakannya, tanpa mau menyebut gagasan besar dimaksud. “Pokoknya kalau saya jadi orang nomor dua, lebih baik saya ngopi di pinggir jalan. Iya tidak tampil, kita nikmati saja jabatan yang ada, kalaupun nggak dipakai nggak apa-apa,” ucapnya.
Katanya, menjadi Cabup harus mempunyai mimpi, punya konsep atau punya gagasan besar, supaya Dompu bisa jauh lebih maju dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. “Masa kita ini mau jadi calon Bupati tanpa punya mimpi besar untuk Dompu,” ujar Ihtiar.
Selain komposisi, kendaraan untuk melaju pun menjadi pertimbangan jadi atau tidaknya dia maju sebagai Cabup. Diutarakan, dia tidak ingin maju melalui jalur independen. “Kalau menggunakan independen lebih baik ngopi dipinggir jalan saja. Saya harus pakai kendaraan partai untuk bertarung,” dia menegaskan.
Disinggung partai mana yang akan digunakannya, mantan Camat teladan tingkat nasional itu mengakui sudah mengantongi dua partai sebagai kendaraannya. Belum mau menyebut partai mana namun dia meyakinkan sudah ada dua parati dengan komposisi jumlah kursi perwakilan di DPRD minimal 6 kursi.
Diungkapkan, jika ada kader parpol dimaksud atau kader parpol lainnya ingin bersanding menjadi orang kedua dari dirinya, ia akan mempertimbangkan kopetensinya, pasalnya menjadi Bupati dan Wabup menurut dia berbicara membangun daerah. “Bukan seperti yang saya bilang tadi, bukan sekedar mau dicium tangannya oleh rakyat, dan gaya gaya. Ini beda memimpin karyawan dengan memimpin masyarakat, kalau karyawan sifatnya perintah, kalau masyarakat sifatnya melayani,” kata Ikhtiar lagi. .