Pertanyaan pemantik yang menarik untuk dianalisa adalah “Apa benar AKJ-SYAH belum menempatkan pembangunan kualitas manusia sebagai prioritas utama pembangunan dalam jangka pendek, menegah, dan panjang sehingga mereka akan kembali gagal membangun Dompu secara holistik?
Apa ini tetap akan seperti “Pemerintah berhasil memasang AC/pendingin di ruangan ASN nya, namun lupa membuat ASN nya paham bahwa bila ruang yang sudah ber AC maka jendelanya jangan dibuka atau juga jangan merokok didalamnya, karena bila jendelanya dibuka sistem kerja AC tidak lagi berguna, dan atau bila jendelanya ditutup tapi merokok didalamnya AC nya bakal baik-baik saja namun ASN nya dalam masalah kesehatan, sehingga keberhasilan memasang AC diruang ASN menjadi sia-sia karena setelah AC dipasang user/ASN didalamnya tidak paham”.
Contoh lain dimasyarakat ialah dimana pemerintah berhasil menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kolam portable untuk budidaya ikan lele, setelah terinstal dan didampingi dalam kurung waktu terbatas, setelah itu ditinggal dengan harapan ada kemandirian namun ternyata usai itu terlaksana masyarakat tidak juga bisa mandiri karena mereka sebenarnya belum cukup berkualitas untuk bisa mandiri.
Akhirnya semua upaya pemerintah menjadi gagal, dan di endingnya pemerintah jumawa berkata bahwa “kami udah optimal (semua sudah dilakukan secara baik) tapi kembali lagi kemasyarakat kita yang belum memiliki budaya kesadaran untuk mandiri, mentalnya selalu ingin bergantung pada pemerintah”.
Padahal pertanyaannya bisa dibalik “Siapa sebenarnya yang belum sadar? atau belum paham tentang bagaimana cara mandiri dan memandirikan, masyarakat atau pemerintahnya? Padahal dalam kasus-kasus tersebut jelas akan meringankan tugas dan kerja pemerintah bila pemerintah fokus tentang bagaimana mencerdaskan dulu masyarakatnya, dimana bila kualitas manusianya sudah baik, mereka akan sangat mengerti bahwa hidup secara mandiri adalah tujuan dan bahkan merekalah yang akan membantu pemerintah dengan karia dan upaya mandirinya disemua sektor.
Kontekstualnya adalah pemda Dompu dipandang perlu memperhatikan lagi tentang fasilitas dan layanan pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi yang ada di Dompu baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.
Perlu ditetapkan sebuah target baru yang lebih baik untuk perbaikan secara jelas sehingga out put pendidikan dan kearah mana masyarakat terdidik akan diarahkan, apakah nanti mereka menjadi entrepreneur, abdi negara, budayawan, politisi, atau agen demonstrasi? tergantung kolaborasi masif pemerintah dan masyarakat.