SUARABBC, Dompu – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, melarang keras warga bermata pencaharian dengan cara menangkap kepiting untuk tidak menangkap kepiting yang sedang bertelur.
Larangan tersebut langsung dikeluarkan Kadis Ir. Wahidin setelah menemukan seorang warga yang menjual kepiting bertelur dalam box, saat kunjungan kerja ke Desa Kwangko, pada hari Selasa, 10 September 2019. Kepiting dibeli oleh pedagang lainnya yang kemudian akan dijual ke Kabupaten Sumbawa.
Wahidin terkejut melihat sebahagian kepiting sudah direbus, dan ratusa kepiting lainnya dalam kondisi sedang bertelur.
Pada kesempatan itu, dia mengimbau kepada para nelayan agar melepas kembali ke laut kepiting yang sedang bertelur. “Kalau menangkap kepiting yang sedang bertelur harus dilepas kembali. Berapa ribu telur dalam seekor kepiting ini,” dia mengingatkan.
Ditegaskan Wahidin imbauan tersebut harus diperhatikan dan dipahami oleh masyarakat demi kelangsungan mata pencaharian dan kehidupan masyarakat sendiri.
“Kami bukan melarang menangkap kepiting tetapi ikuti aturannya. Kalau kepiting masih bertelur harus dilepas kembali ke laut supaya bisa berkembang biak,” ujar nya.
Lalu dia mengingatkan adanya aturan mengenai larangan menangkap kepiting bertelur tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) nomor 56 tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana saknsi pidana sampai 6 tahun penjara. (Sp/*).