Jakarta (EDITOR I News) – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa keputusan calon wakil presiden (cawapres) koalisi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan kewenangan Anies Baswedan. Ia sendiri menilai, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pantas menjadi pasangan Anies.
“Itu adalah pemahaman saya dan mudah-mudahan saya tidak salah, tapi kalau ditanya pantas? Sekali lagi saya katakan, lebih dari pantas,” ujar Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/02/23).
Ia melihat AHY sebagai sosok yang memiliki fisik dan pemikiran yang tepat untuk menjadi cawapres dari Anies. Namun sekali lagi disampaikannya, keputusannya berada di tangan Anies sebagai bakal capres.
“Dari awal saya katakan, mengenai masalah pasangan cawapres, dari sejak awal deklarasi serahkan kepada capres. Nah ini bagaimana? kalau tanya pada pendapat saya, cocok,” ujar Surya Paloh.
AHY yang berada di kanan Surya Paloh tersenyum dan tak menanggapi penilaian Ketua Umum Partai Nasdem itu. Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, pihaknya tidak memaksakan AHY menjadi cawapres mendampingi Anies sebagai syarat koalisi.
Dia mengeklaim, pembahasan terkait cawapres tetap mengutamakan kesetaraan. “Tidak ada paksa-memaksa, tidak paksa-memaksa semuanya dalam kesetaraan, equal partnership prinsip ketiga partai ini. Sehingga semuanya boleh mengusulkan, boleh mendiskusikan, tidak ada memaksakan,” ujar Herman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/01/23).
Komunikasi antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem juga sangat solid. Meskipun, kata Herman, Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali pernah mengungkapkan peluang alternatif koalisi untuk mengusung Anies sebagai capres.
“Saya tidak dalam komentar itu karena tidak dalam konteks itu. Konteksnya kan kami sedang membicarakan tiga partai ini untuk menuju Koalisi Perubahan,” ujar Herman.
Republika