Dompu (EDITOR News) – Sejak diluncurkan di tahun 2010 lalu, program tanaman Jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat telah memberikan manfaat yang nyata dalam membangun ekonomi rakyat serta berdampak positif pada sektor pembangunan lainnya, baik Pendidikan, Kesehatan Sosial Budaya serta menciptakan keamanan dan ketertiban rakyat.
Namun, program yang telah menurunkan angka kemiskinan masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu ini, sampai sekarang belum ditemukan formulasi yang jitu agar dapat ditanam dua bahkan tiga kali dalam setahun.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Wakil Bupati Syahrul Parsan mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah mengembangkan produktifitas tanaman jagung dengan memanfaatkan lahan irigasi tekhnis dan tegalan dengan menerapkan pola tanam dua bahkan tiga kali dalam setahun dengan hasil produktiftas 9-12 ton perhektare.
“Cara ini sangat efektif untuk menambah produktifitas tanaman jagung di daerah ini,” ujar Wabub saat menghadiri Panen Raya sekaligus panen perdana Jagung Debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri Bekerjasama dengan PT. Seger Agro Nusantara di Desa Saneo Kecamatan Woja-Dompu, Kamis, (24/3/2022).
Melihat Kondisi wilayah Desa Saneo yang berada di dataran tinggi. Apakah jagung bisa ditanam dua kali setahun?.
Wakil Bupati memastikan bahwa hal tersebut bisa saja dilakukan. Namun ada syaratnya. “Kalau mau menanam jagung dua kali setahun disini (Desa Saneo, red), kuncinya kita hijaukan kembali hutan dan gunung kita,” ujar Wabub.
Hal itu perlu di lakukan, lantaran hutan dan gunung yang hijau memiliki manfaat sebagai sumber air dan sebagai pasokan unsur Hara yang dapat menyuburkan tanah. “Bila hutan dan gunung kita hijau, maka kita akan membangun Cikdam yang berfungsi menampung air di sumbernya untuk dialiri di lahan-lahan pertanian rakyat,” kata Wabub.
Oleh sebab itu, Syahrul Parsan mengajak kepada masyarakat untuk mulai melakukan penghijauan dan menghentikan pengerusakan hutan maupun gunung lebih massif lagi, terutama 200 meter dari sumber mata air.
“Kalau hutan dan gunung kita tidak ada pohon, maka tidak ada lagi yang menahan air dan sendimentasi berupa batu, krikil, pasir maupun lumpur yang akan masuk langsung ke muara sungai yang menyebabkan kedangkalan, sehingga terjadinya banjir,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat Dompu agar rencana pembangunan Pelabuhan Nusantara di Kecamatan Kilo dapat direalisasikan di tahun 2023.
Lanjut Wabub, pembangunan pelabuhan tersebut erat kaitannya dengan program jagung. Sebab, apa bila pelabuhan Nusantara terealisasi dan dapat beroperasi maka dapat mengurangi ongkos kirim oleh pihak perusahaan, sehingga dapat dipastikan harga jagung tetap stabil bahkan lebih dari harga saat ini.
Pada kesempatan tersebut, Wabub juga membeberkan realisasi luas lahan penanaman jagung Musim Tanam Tahun 2021-2022 yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Dompu seluas 55.892 Hektare.
“Alhamdulillah, harga jagung saat ini cukup bagus berkisar Rp. 4.800 perkilogram,” ucapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Wabub menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Mandiri Bekerjasama dengan PT. Seger Agro Nusantara yang telah membantu petani jagung dengan memberikan KUR.
“Semoga apa yang terjalin saat ini, bisa berjalan dengan lebih baik lagi dan kepada masyarakat saya harap dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan pihak perbankan,” tutupnya sembari menyakinkan perbankan bahwa petani jagung Dompu tidak akan mengecewakan karena patuh dan taat sesuai motto daerah “Nggahi Rawi Pahu” (Perkataan Perbuatan Akan Diwujudkan).
Sebelumnya, Josephus Kurniato Triprakoso Senior Executive Vice Presiden Micro & Consumer Finance PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan, pemberian KUR bagi petani jagung merupakan bentuk keseriusan Bank Mandiri dalam mengambil peran aktif mendukung program pemerintah membangun ekonomi rakyat disektor pertanian tanaman jagung. “Ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami dalam mengembangkan kemajuan prekonomian rakyat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan petani nyang telah mempercayakan Bank Mandiri sebagai perbankan yang menyalurkan KUR dalm mendukung penguatan modah usaha petani jagung di daerah ini.
“Kami hadir untuk memberikan spirit memakmurkan negeri terutama petani dan ini tahap awal yang selanjutnya akan lebih baik untuk tetap berkontribusi untuk mendukung pembangunan kesejahteraan ekonomi rakyat di sector pertanian melalui KUR,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Santoso Leksono Widodo Directur PT. Seger Agro Nusantara mengatakan jagung merupakan komoditas Internasional, oleh sebab itu dirinya berjanji akan siap membeli berapapun hasil produksi jagung petani Dompu.
“Kami harap jagung tetap ditanam, bahkan kalau bisa lebih dari sekali dan bila produktifitasnya banyak, kita akan bantu ekspor ke luar negeri. Namun dengan syarat Dompu harus memiliki pelabuhan yang repsentatif,” ujarnya.
Sedangkan, salah seorang petani Muhammad mangatakan KUR Bank Mandiri disalurkan kepada 95 orang patani Desa Saneo yang memiliki minimal dua hectare lahan jagung. “Masing-masing petani diberikan KUR sebesar Rp. 23.080.000,” katanya. Sembari berharap agar tahun depan platform KUR dapat dinaikkan mengingat warga memiliki lahan jagung lebih dari dua hektare.
Dari pantuan langsung, kegiatan Panen Raya tersebut berjalan dengan aman dan lancar yang dihadiri Sekda, pejabat Lingkup Pemda Dompu, TNI/Polri, Direktur Bank Mandiri Wilayah NTB, Tokoh Agama dan ratusan masyarakat petani jagung. (*).