Dompu (EDITOR News) – Muhammad Ikhsan anggota DPRD Dompu, Nusa Tenggara Barat mempertanyakan kinerja Bulog Cabang Bima dalam menyerap gabah milik petani di Kabupaten Dompu.
Dia mengungkapkan, hampir setiap masa panen padi di Dompu selalu saja timbul masalah turunnya harga gabah, dan anehnya ditengah menurunnya harga gabah, stok gabah dan beras di gudang Bulog Dompu selalu menumpuk.
“Ada apa dengan Bulog? kenapa stok gabah dan beras bisa menumpuk,” kata dia di kantor DPRD Dompu, Selasa (15/3/2022).
Ikhsan mensinyalir, menumpuknya gabah dan beras di gudang Bulog menimbulkan kecurigaan dan tercium aroma dugaan permainan antara Bulog dengan perusahaan mitra Bulog.
“Kenapa gabah dan beras di gudang Bulog bisa menumpuk. Lalu, apa kerja Bulog selama ini. Kenapa Bulog tidak menjual beras itu di masyarakat atau di luar daerah, biar tidak menumpuk. Anehnya, pada saat mendekati masa panen Padi, Bulog malah mengaku stok menumpuk di gudang sehingga tidak bisa menyerap gabah petani,” herannya, dilansir dari topikbidom.com.
Ia menyebut, setiap mendekati masa panen selalu saja harga gabah turun sehingga merugikan petani di Dompu. Bahkan, petani merasa resah karena harga gabah tidak sesuai dengan hasil yang mereka keluarkan untuk biaya produksi.
“Kami di DPRD ini sering kali menerima keluhan petani saat mendekati masa panen. Bahkan, aspirasi para petani ini sering kami bahas melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU),” pungkas ketua fraksi Nasdem itu. (*).