SUARABBC.COM, Dompu – Ide dan kreatifitas Mahasiswa yang mengambil program kuliah kerja nyata di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat patut diacungi jempol dan ditiru oleh Mahasiswa lainnya diseluruh Indonesia. Mereka termasuk tipe Mahasiswa hebat.
Kalau selama ini program KKN hanya terpaku pada kegiatan baksos, les privat bagi pelajar, penyuluhan, atau kegiatan pengabdian lainnya. Namun Mahasiswa dari perguruan tinggi STIE Akademi Manajemen Mataram NTB ini membuat kegiatan menarik diluar dari pada program utama KKN. Mereka menjajakan kopi, dan pendapatannya diperuntukan buat pengembangan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Dompu.
Salah satu peserta KKN STIE AMM di Dompu Fagil Dwi Ananda menuturkan, model program KKN dari kampusnya kali berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana seluruh mahasiswa disebar di semua UMKM yang ada di Dompu, dan model ini terbilang baru. Satu UMKM ditempatkan satu orang Mahasiswa.
Kegiatan para Mahasiswa di lokasi KKN yaitu mereka terlibat secara langsung dalam kegiatan produksi barang, pembukuan perusahaan, promosi produk, sampai pada kegiatan pemasaran barang-barang UMKM.
Tahun ini Agil mengatakan, STIE AMM mengirim 8 orang Mahasiswa yang disebar ke 8 UMKM di Dompu, yang dimana waktu pelaksanaan KKN sampai tanggal 30 Agustus mendatang. Kebetulan 8 orang Mahasiswa tersebut berasal dari Dompu.
Dalam jadwal yang ditetapkan oleh kampus, waktu untuk kegiatan utama KKN hanya 5 hari yaitu dari hari Senin sampai Jum’at, sedangkan sisanya hari Sabtu dan Minggu untuk program tambahan. Karena ada waktu dua hari untuk program tambahan, maka dipakai buat program yang produktif, ujar Agil.
Ini ceritanya Mahasiswa KKN nyambi jualan Kopi buat memajukan wisata
Owner UMKM D’3L Meci Angi Dicky menceriterakan, penjualan Kopi amal para Mahasiswa KKN berawal dari adanya aspirasi masyarakat Dusun Saka, Desa Mangge Asi, Kecamatan Dompu yang disampaikan ke anggota DPRD Dompu Muttakun. Isinya mereka ingin mengembangkan salah satu destinasi wisata di Dusun mereka namanya Sori Wadu Peti. Keinginan masyarakat itu mendapat respon baik dari anggota DPRD itu. D’3L Meci Angi domisilinya di Saka, kegiatannya memproduksi dan menjual kopi.
Singkat cerita, kebetulan tahun ini ada Mahasiswa KKN yang ditempatkan di UMKM miliknya, Dicky langsung menyampaikan keinginan masyarakat Saka kepada Agil. Seperti gayung bersambut, Agil menanggapinya sangat bagus, kemudian mengkoordinir teman-teman sesama KKN untuk mewujudkan keinginan masyarakat, apalagi ada waktu luang di hari Sabtu dan Minggu untuk program tambahan.