SUARABBC, Mataram – Statemen mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf untuk menggelar referendum Aceh, dikecam dan ditolak keras oleh elemen mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB). Penolakan tersebut dilakukan oleh puluhan mahasiswa saat menggelar aksi demonstrasi dan mimbar bebas di bundaran BI, Jum`at, 31 Mei 2019, sore di kota Mataram.
Mereka menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang bentangannya dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote menjadi satu kesatuan yang tidak dipisahkan, kemudian disatukan dalam bingkai konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan sudah menjadi konsensus bersama para pahlawan bangsa terdahulu.
Oleh karena itu, apapun alasannya kata Korlap aksi Syahrul Gunawan, bahwa wacana referendum yang diucapkan oleh Wakil Gubernur Aceh di sebuah acara yang dihadiri Pangdam Iskandar Muda serta sejumlah pejabat penting tersebut dapat menimbulkan gejolak yang luar biasa. “Oleh karena itu kami pemuda dan mahasiswa peduli Indonesia menolak dengan tegas referendum Aceh merdeka,” tegas pemuda yang akrab disapa Yono ini.
Mereka meminta kepada aparat penegak hukum untuk menangkap Muzakir Manaf alias Mualem karena menghasut rakyat Aceh untuk merdeka. “Meminta Kapolri untuk menangkap Muzakir Manaf,” desaknya.
Selain itu, mereka juga mengutuk siapa saja yang mencoba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Kami mengutuk siapa saja yang mencoba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia,” cetusnya.
Mereka berharap rakyat Aceh merenungi dan menghargai para pahlawan Aceh yakni Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Teungku Cik di Tiro, Teuku Umar, Teuku Nyak Arif, Sultan Iskandar Muda, Teuku Muhammad Hasan dan sejumlah tokoh dan pahlawan lainnya yang banyak berkorban demi kemerdekaan NKRI.
“Kami berharap rakyat Aceh tetap menghargai perjuangan para pahlawannya dan mengabaikan ajakan referendum dimaksud,” harapnya.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian Polres Mataram. (aa).