Dompu (EDITOR News) – Pernyataan bernada rasis dan menghina Islam yang dilontarkan profesor Budi Santosa Purwakartiko memantik kontroversi sekaligus kecaman.
Melalui status facebooknya, rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan itu menyebut ‘menutup kepala (jilbab, red) ala manusia gurun’ telah melukai hati ummat Islam karena mengandung Islamofobia dan berbau SARA.
Pemojokan terhadap nilai-nilai Islam itu berbuntut panjang, mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu, Nusa Tenggara Barat Slamat Abadi Sentosa secara tegas meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap rektor ITK Budi Santosa Purwakartiko.
“Pernyataan rektor berisi kebencian terhadap kesucian Islam dan nilai-nilai luhur Islam,” ujar Bdel, sapaan Slamat Abadi Sentosa.
Dampak dari pernyataan itu juga menurut dia melahirkan keresahan diruang publik apalagi yang menyatakan adalah seorang rektor yang notabene tokoh pendidikan.
“Saya minta pihak kepolisian segera mengambil langkah hukum menangkap rektor ITK dan memproses sesuai hukum yang berlaku. Tidak ada alasan untuk tidak memproses yang bersangkutan, dan harus dijerat dengan pasal berlapis termasuk menjeratnya dengan UU ITE,” desak Bdel sapaan Slamat, Senin (02/4/2022).
Selain diproses secara hukum, direktur Insan Cita Institute (ICI) itu juga mendesak pemerintah agar mencopot segala gelar akademik yang disandang.
“Kami minta rektor ini dipecat dari jabatannya karena tidak menunjukkan seorang akademisi, malah sebaliknya cenderung seperti provokator dengan isu SARA dan copot semua gelar akademiknya,” katanya saat dihubungi Editor News.
Dikutip dari portal berita kilat.com, sebelumnya profesor Budi dalam akun pribadi facebook Budi Santosa Purwakartiko, mengunggah sebuah status yang menyinggung peserta beasiswa LPDP seperti dilihat pada Sabtu, 30 April 2022.
Berikut potongan tulisan rektor yang jadi viral di fb dan twitter itu : ‘Jadi, 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satupun menutup kepala ala manusia gurun’.
Karena sudah melecehkan Islam, kecaman pun datang bertubi-tubi dari tokoh-tokoh Islam, organisasi Islam, sampai politisi senayan.