SUARABBC.COM, Dompu – Di kalangan masyarakat Dompu, menjaga kekebalan tubuh bukan hal yang baru. Orang tua terdahulu punya kebiasaan memanjakan tubuh mereka agar tetap kuat, sehat dan prima. Hal itu sudah menjadi tradisi turun menurun.
Apalagi hampir seluruh masyarakat Dompu berprofesi sebagai petani dan nelayan, menjadikan tubuh yang kuat dan sehat merupakan hal yang wajib.
Menjaga daya tahan tubuh tersebut dibiasakan dengan mengkonsumsi jamu tradisional, diolah dari rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, daun jambu muda, temulawak, bawang putih, daun kapanca, putik delima, asam, kelapa, daun salam, daun serei, dan gula merah. Jamu ini bebas dari bahan kimia dan pengawet.
Pembuatan jamu tradisional dengan cara ditumbuk menggunakan lesung atau cobek. Kenapa tidak di heler atau menggunakan blender? Produksi dengan cara menumbuk diyakini bisa menjaga keaslian aroma dan rasa.
Hasil racikan rempah-rempah diatas oleh masyarakat Dompu disulap menjadi lo’i pakombo (obat/jamu pakombo), lo’i pa’i ra piri (jamu dengan rasa pahit sekali) dan jamu lainnya. Kedua jamu dimaksud berbeda bahan rempah-rempahnya.
Ditengah pandemi corona yang belum ditemukan vaksinnya, saat ini hanya bisa ditangkal dengan pengaturan interaksi sosial, pemakaian masker, makanan bergizi, konsumsi vitamin, pemakaian antis dan hand sanitizer, juga mengkonsumsi jamu tradisional penambah daya tahan tubuh.
Andi Hermawan, salah satu pegiat sosial mengambil peran melawan covid-19 dengan memproduksi jamu dari bahan jahe, temulawak, cengkeh, kayu manis, kapulaga, daun serei, dan daun salam. Jamu produksi nya dikasi brand Markani.
Produksi jamu Andi Hermawan dalam kapasitas home industri, dengan tetap menjaga keaslian jamu tradisional Dompu.
Namun sedikit berbeda, kalau selama ini penjualan jamu tradisional di Dompu masih menggunakan kemasan apa adanya seperti dari botol Aqua atau botol kaca lainnya, tapi jamu kreatifitas Andi sudah dikemas dalam botol yang bagus nan higienis.
Walau dipatok dengan nominal terbilang murah yaitu 15.000 rupiah per botol, Markani dengan volume 350 mililiter, tersaji dalam rasa yang manis dan aroma harum mewangi.
Alhasil, banyak kalangan memesan jamu buatan Andi mulai dari dokter, ASN, swasta, polisi, ibu rumah tangga, politisi, sampai wartawan.
Berbeda dengan upaya Andi dalam melawan corona, Kasubbag TU Balai Taman Nasional Tambora Deny Rahadi membekali anak buahnya di lapangan dengan seduhan madu plus susu kuda liar.
Madu maupun susu kuda liar, bagi masyarakat Dompu diyakini paling mujarab memperkuat imun tubuh dan penambah stamina.