
Mantan Kepala Bidang Agribisnis dan Usaha-usaha Peternakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Dompu, Sukaemi menuturkan, bahwa jatah alokasi pengiriman keluar hewan ternak dari Dompu sebanyak 173 ekor di tahun 2021. Kemudian tahun 2022 naik menjadi 550 ekor, dan tahun 2023 bertambah ke angka 953 ekor. Dari jatah tersebut didalamnya termasuk Sapi yang diperdagangkan keluar daerah.
Untuk tahun 2024 ini, tambah Kabid Agribisnis dan Usaha-usaha Peternakan, Imran, Dompu mendapat kuota pengiriman hewan ternak sebanyak 800 ekor.
Tol laut yang terjadwal untuk Dompu melalui jalur pelabuhan Bima menuju Tanjung Priok atau dari pelabuhan Calabai menuju Tanjung Priok dengan rute yang sudah ditentukan. Namun untuk tahun 2024, jadwal tol laut pelabuhan Calabai dialihkan ke Bima mengingat pelabuhan Calabai sedang dalam perbaikan.
Pengiriman hewan ternak antar pulau terang Sukaemi bervariasi setiap tahun. Dari pengiriman antar pulau itu tidak semua kuota dimanfaatkan untuk pengiriman ke wilayah Jabodetabek menggunakan trayek tol laut, tetapi sebagian juga dikirim ke Kalimantan dan Sulawesi menggunakan kapal barang biasa diluar jalur tol laut.
“Walaupun demikian, kita hanya menggunakan rute tol laut yang telah terjadwal,” ujarnya, Rabu (10/7/2024).
Pemanfaatan tol laut khusus ternak seharusnya digunakan untuk setahun dalam jangka waktu 20 hari sekali berdasarkan siklus pelayaran. Akan tetapi oleh orang Dompu menggunakan tol laut hanya pada musim pengiriman ternak menjelang Idul Adha untuk kebutuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan intensitas tinggi dan volume besar.

“Makanya waktu momen jelang Idul Adha karena tol laut terbatas hanya dua kali, sehingga setiap kali pengiriman ada yang 450 ekor sapi, dan ada yang sampai 550 ekpr Sapi. Sementara kapasitas kapal 550 ekor Sapi,” imbuh dia.
Dikatakan, tidak ada jatah ekor Sapi dalam rute tol laut, yang ada hanya jatah rute berapa kali setahun. Tetapi oleh kita memanfaatkan jatah rute kapal hanya dua kali yakni menjelang idul adha.
Dalam pengiriman Sapi melalui tol laut, Dinas Peternakan menetapkan syarat yang harus dipenuhi oleh peternak mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) pengiriman ternak seperti harus mengikuti SOP kesehatan ternak dalam perizinannya, ternak wajib sehat, kemudian sesuai ukuran ternak potong dengan berat badan diatas 250 kg.
Akses harga jual tinggi, animo masyarakat pun tinggi
Setiap perjalanan keluar ternak antar pulau, sangat jarang terjadi dilakukan perseorangan. Artinya terkolektif dalam sebuah perusahaan. Satu perusahaan bisa mengkolektifkan hingga 550 ternak, dimana per orang hewan ternaknya bervariasi, rata-rata 2 ekor. Jadi jumlah peternak yang ikut serta berpartisipasi dalam pengiriman tol laut mengambil asas manfaat dari pengiriman ini sangat banyak. Karena hampir setiap peternak yang sudah membudidayakan ternak sebagai ternak potong khususnya sapi bisa menggunakan jasa tol laut yang terkoneksi dalam jaringan bisnis melalui perusahaan perusahaan.
Kenapa animo masyarakat membudidaya Sapi dan mengirim lewat tol laut sangat tinggi karena harga jualnya tinggi di daerah tujuan, terutama di musim menjelang lebaran Idul Adha. Pengalaman peternak menjual ternak potong hidup ke Jakarta dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga di Dompu adalah contohnya.
Dia menjelaskan, margin harganya bisa mencapai 50 sampai 60 persen dari harga dasar di Dompu. Misalnya harga disini (Dompu, red) seharga Rp15 juta, di Jakarta peternak mereka bisa dapat dengan harga 21 sampai 22 juta.