
Sukaemi yang saat ini menjabat sebagai Kabid Budidaya dan Pengembangan Ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, mengatakan dalam memanfaatkan keberadaan tol laut dan antusias masyarakat yang tinggi di dalam usaha peternakan Sapi, pihaknya telah melakukan banyak hal terkait dengan peningkatan produktivitas ternak dan pengembangan peternakan di Kabupaten Dompu. Salah satunya lewat program inseminasi buatan.
“Kami menaikkan kualitas ternaknya dari ternak lokal menjadi ternak silangan sehingga pencapaian bobot target pengiriman di atas 300 kg bisa terpenuhi,” ucap dia.
PAD meningkat tajam sampai 214 persen
Keberadaan tol laut bukan saja membawa berkah bagi peternak tetapi juga memberi manfaat lebih bagi daerah. Dampaknya buat daerah hari ini dari tahun ke tahun perubahan PAD sangat signifikan, ujar Kepala Disnakeswan Dompu Muhammad Abduh ditempat terpisah.
Jika tahun lalu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sub sektor peternakan hanya dipatok Rp150 juta, namun realisasinya mencapai 500 juta lebih. Kemudian pertengahan bulan Juli 2024, PAD dari peternakan meningkat tajam sampai tembus 700 juta rupiah.
“Pada saat saya diwawancarai ini, kami sudah menyetor PAD 700 sekian juta ke kas daerah, artinya ada peningkatan 214 persen,” tandas Abduh.
Peningkatan dratis PAD dari aktivitas tol laut, karena Disnakeswan Dompu menggunakan SOP standar pengeluaran hewan ternak. SOP itu jelas Kepala Dinas Muhammad Abduh dengan menerapkan pemungutan retribusi normatif. Retribusi itu terbagi kedalam beberapa komponen, kalau untuk pemeriksaan kesehatan, fisik dan seterusnya sebesar Rp12.500 per satu ekor. Selanjutnya dalam pemakaian aset dan seterusnya dikenakan biaya 50 ribu rupiah. Sehingga totalnya mencapai Rp75.000.

Selain itu, ada sisi manfaat lain yang daerah peroleh bahwa dengan tol laut memberikan tingkat kepercayaan masyarakat untuk semakin maju dan mau berkembang untuk peternakannya. Jadi ada peluang dan potensi pemerintah menyediakan akses untuk penjualannya.
“Dengan adanya tol laut, memperkuat eksistensi Kabupaten Dompu sebagai daerah penghasil ternak yang mampu menyediakan ternak setiap tahunnya untuk kebutuhan Sapi di Jabodetabek,” pungkas Abduh.
Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita meningkat
Setelah tol laut memberi kontribusi langsung terhadap peternak dan peningkatan PAD, disisi lain mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu dan pendapatan per kapita masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam kurun waktu tiga tahun aktivitas ekonomi selalu tumbuh positif menjadi 3,17 persen dari sebelumnya tercatat dalam kondisi negatif 3,21 persen.
Pertumbuhan ekonomi daerah kata Kepala Bappeda dan Litbang Dompu, Gaziamansyuri, Jum’at (12/7/2024) ikut mendongkrak tingkat pendapatan per kapita masyarakat.
“Rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Dompu saat ini sebesar Rp34,4 juta, salah satu yang membentuk adalah aktivitas perekonomian tol laut di Calabai,” ujarnya.