SUARABBC, Dompu – Secara medis, pemerintah sudah mengambil berbagai langkah didalam melawan virus corona. Masyarakat pun demikian mengikuti anjuran pemerintah agar tidak tertular covid-19.
Dibeberapa daerah, memutus mata rantai penyebaran corona gencar dilakukan oleh gugus tugas penanganan corona bentukan pemerintah, seperti hal nya di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Namun ada cerita menarik lainnya ditengah-tengah masyarakat Dompu dalam menghadapi corona.
Corona dianggap sebagai wabah atau bala yang menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.
Berbicara masalah wabah seperti kolera, demam berdarah dan penyakit lainnya, masyarakat Dompu pada umumnya punya jurus tersendiri menghadapinya yaitu dengan tradisi Ngaha Kawiri. Begitupun melawan virus mematikan corona.
Ngaha kawiri atau makan bubur putih, yang terbuat dari beras adalah budaya yang sudah mengakar ratusan tahun. Tradisi ini dipercaya bisa menolak bala atau menjauhkan dari marabahaya termasuk virus corona.
Acara ngaha kawiri umumnya diikuti oleh anak-anak. Selain makan bubur, didalamnya dibacakan do’a-do’a oleh mereka sebagaimana dalam tuntunan Islam.
Adalah warga lingkungan Ginte dan Polo, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, melaksanakan acara ngaha kawiri pada Jum’at, 27 Maret 2020.
Wartawan SUARABBC meliput langsung acara dipinggir jalan itu. Terlihat puluhan anak-anak yang tinggal di lingkungan setempat secara bersama-sama menyatap bubur yang disajikan kedalam nampan yang besar.
Sebelum anak-anak ini menyatap bubur, mereka awali dengan doa dan dipimpin oleh yang di tua kan atau tokoh agama setempat.
Warga setempat berharap agar dijauhkan dari wabah dan bencana. Apalagi, saat ini warga resah sejak kemunculan virus corona. “Semoga saja virus corona itu tidak ada di daerah ini dan kita semua dijauhkan dari bahaya virus tersebut,” ujar Irvan, warga setempat. (ib).