Dalam SK itu sudah ada semua nama atlit dan pelatih sesuai dengan uang 1 miliar.
Dirinya pun menilai, kemungkinan pemerintah dengan dibuatkannya SK itu ketakutan Koni banyak akal, mungkin sudah mereka berikan 1 miliar, oleh Koni dikurangi 100.
“Dari angka 1 miliar itu, didapat kurang lebih 80an juta kita distribusikan ke Pelatih sesuai dengan kualitas medali. Misalnya panjang tebing 10 juta, Boxer 7 medali dapat bonus 9 juta, ada juga yang dapat 3 medali yakni silat dapat bonus 7,5 juta”,.
Lalu, dari uang 1 miliar, ternyata PPKAD salah hitung, pokoknya hanya lebih 500 ribu di Koni, akhirnya Koni lebihkan di Silat, walaupun di SK silat dapat 7 juta, biar tidak lebih di Koni akhirnya dilebihkan transfernya menjadi 7,5 juta, sehingga uang tetap menjadi 1 miliar, total semua antara pelatih dan atlit. Walaupun ditotal dari SK Bupati uangnya hanya lebih 500 ribu rupiah. Selain itu, peraih tiga medali emas tetap dapat bonus 7 juta, terus sampai dibawahnya perak dan perunggu.
Putra mengakui, dalam rapat itu memang setelah ada kepastian Koni mendapatkan 1 miliar untuk bonus, dipanggil cabor-cabor peraih medali seminggu sebelum dibagi. Dalam rapat itu dia tidak pernah mengatakan pembagian bonus untuk pelatih berbasis medali dan setengah dari atlit. “Nah, tidak ada yang saya bilang berbasis medali setengah dari atlit. Sebenarnya 6 juta dikasih ke pelatih. Kalau 12 juta atlitnya, maka hanya 6 juta mereka (Pelatih), dan tidak dihitung berbasis medalinya,”.
Eks ketua KNPI itupun membandingkan dengan bonus peraih medali empat tahun lalu. “Kalau dibandingkan dengan 4 tahun lalu, hanya 3 juta bonus peraih medali emas, berapapun didapat, kemudian perak 2 juta. Ini pun syukur pemerinthah kasih lebih dan tidak berbasis medali tapi berbasis kualitas,”.
Kalau dihitung perkeping medali, dari Boxer saja berdasarkan hitungan awal bisa dapat 70an juta. Tapi setelah dipanggil saat itu supaya pelatih memberitahukan ke atlit disuruh sabar dan itu dasarnya mereka dipanggil. Kemudian, bahwa untuk pelatihnya dapat setengah, setengah maksudnya setengah dari kalau emasnya 12 juta, berarti 6 juta pelatih, tapi syukurnya ada lebihnya setelah utak atik angka nominal.
“Kalau menurut saya waktu penyampaian itu, setengah dari nilai emas atlit, tidak dikalikan dengan medalinya. Tidak dihitung per keping karena saya sudah tahu uang hanya 1 miliar yang diberikan pemerintah. Bagaimana saya mau bercerita ke mereka per keping sedangkan uangnya hanya sisa 80an juta untuk pelatih setelah pembagian bonus atlit. Kan gila saya kalau cerita, habis saja dengan pak Khair (Ketua Cabor Boxer) sisa uangnya”, terang dia.