Dompu (EDITOR News) – Pemerintah Kabupaten Dompu menghadiri rapat pelaksanaan pekerjaan studi penyusunan rencana induk, DLKr, dan SLKp Pelabuhan TA. 2022 dengan Pembahasan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Studi Rencana Induk, DLKr dan DLKp Pelabuhan Kilo Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Kementerian Perhubungan RI dan Jajarannya di Provinsi dan Kabupaten.
Rapat pelaksanaan Pekerjaan Studi Penyusunan Rencana Induk, DLKr dan SLKp Pelabuhan TA. 2022 berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting di Ruang Rapat Wakil Bupati Dompu, Rabu (22/06/2022).
Rapat secara daring tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Dompu Syahrul Parsan, Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra, Kepala Dinas Perhubungan Fakhrurrozi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aris Anshari, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Muh. Syahroni, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Zainal Arifin, Kepala Bappeda dan Litbang Drs Gaziamansuri, dan Asissten III Setda Agus Salim.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan No. 17 Tahun 2008 dan Perpres No. 18 Tahun 2020 bahwa Pelabuhan Calabai memiliki lokasi yang jauh dari Pusat Kota Dompu dan kondisi jalan dari/menuju Pelabuhan Calabai sulit dilalui kendaraan besar/berat yang menyebabkan minimnya minat pelaku usaha untuk memanfaatkan Pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Kempo secara geografi sulit dikembangkan karena lokasinya berada di Teluk Saleh yang merupakan Aquarium Dunia yang sangat kaya terumbu karang, telah terjadi pendangkalan di kolam dan alur pelabuhan, letaknya jauh dari alur pelayaran, dan terbatasnya lahan darat untuk pengembangan fasilitas pelabuhan.
Sehingga perlunya studi penyusunan rencana induk, DLKr dan DLKp untuk pembangunan Pelabuhan baru di Desa Mbuju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pada rapat ini Wabup menyampaikan bahwa setelah pembangunan Pelabuhan Kilo, dimana Pelabuhan Kilo merupakan yang sangat strategis dari tempat produksi, distribusi dan konsoludasi muatan barang, sehingga apabila sudah terbangun maka potensi distribusi diharapkan mampu menyerap dari distribusi sembako sebersar 2.768,43 ton, kebutuhan pupuk sebesar 38.590,6 ton, kebutuhan semen sebesar 16.86,6 kw ini pun masih tetap bisa berkembang.
“Begitu pun mengenai potensi kargo ternak sebesar 3.220 Ekor, potensi kargo jagung sebesar 600 ribu ton dan potensi kargo gabah sebesar 125 ribu ton ini diharapkan mampu didistribusikan langsung melalui Pelabuhan Kilo,” harap Wabup.
Wabup juga menjelaskan mengenai akses jalan mulai dari Tanjun, Teropo dan Mbuju sudah dimulai pembangunannya pada tahun 2022 ini dan Insha Allah akan selesai pada tahun 2023, karena pada akses jalan tersebut bisa langsung tembuh, tidak berliku-liku dan tidak terlalu banyak pendakiannya baik elemen Vorizontal dan Vertikalnya tidak terlalu besar resikonya.
Wakil Bupati Dompu juga berharap terhadap pembangunan DLK Darat terutama pada penempatan pembangunan darat atau bangunan penunjangnya mungkin bisa ditata dengan baik dan bagus, sehingga pelabuhan kilo nanti betul-betul bisa dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi mengenai Pekerjaan Studi Rencana Induk, DLKr dan DLKp Pelabuhan Kilo Provinsi NTB bersama Ditjen Perhubungan Laut, Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Direktorat Kepelabuhan Kelas II Calabai dan PT Galuh Rekasindo melalui Daring. (*).