Dompu (EDITOR I News) – Penggilingan padi modern atau Modern Rice Miling Plant (MRMP), milik Bulog, positif di bangun di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. MRMP ini, diyakini akan mampu membantu mempertahankan harga yang selama ini menjadi permainan pengusaha swasta. Lahan seluas 5 hektar di Kecamatan Woja, disiapkan Pemkab sebagai lokasi pembangunan MRMP ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni mengatakan, dari pertemuan dengan Perum Bulog Pusat, didapat informasi MRMP positif dibangun di Kabupaten Dompu. Pemkab Dompu, hanya membutuhkan selembar surat permintaan sebagai syarat pelepasan aset tanah seluas 5 hektar, untuk kepentingan pembangunan MRMP.
“Dari hasil pertemuan kami dengan Perum Bulog Pusat, kami mendapat informasi pembangunan MRMP ini, dalam tahap studi kelaikan (Feasibility Study),” katanya, Jum’at (7/4/23).
Syahroni mengharapkan dengan hadirnya MRPM nantinya, petani juga turut membantu. Menjaga kualitas komoditi pertanian, terutama padi, merupakan upaya yang harus dipenuhi petani, agar bisa diserap dengan harga bagus. Sebab, meski milik Bulog, agar gabah petani di beli dengan harga HPP, juga wajib memenuhi kriteria, seperti kadar air dan kadar hampa yang sudah ditetapkan.
Pemerintah Kabupaten Dompu, sejak awal sudah mendukung penuh rencana tersebut. Pembangunan MRMP ini, merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi Kabupaten Dompu.
“Anjloknya harga gabah akibat permainan tengkulak, membuat rencana ini harus diwujudkan,” katanya.
Sama dengan Corn Driying Centre (CDC) di Manggelewa, lanjut Syahroni, MRMP ini juga nantinya akan menjadi kompetitor bagi pengusaha beras swasta. Pembangunan MRMP ini nantinya, akan menyerap produksi gabah petani dengan jaminan harga sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah. Disamping itu, dengan beroperasinya MRMP yang entah tahun berapa, harga gabah dapat dikendalikan oleh pemerintah. (/*).