Dompu (EDITOR I News) – Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dinyatakan bebas frambusia akibat keberhasilan melakukan eliminasi. Dan Kemenkes memberikan penghargaan.
Frambusia merupakan infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan. Frambusia paling sering memengaruhi anak-anak di daerah tropis Afrika, Asia, dan Amerika Latin, termasuk Indonesia.
“Eradikasi frambusia atau eliminasi filariasis sudah kita capai. Dan sertifikat itu diserahkan pada saat peringatan hari Neglected Tropical Deseasis (NTDs), di Jakarta Selasa,” kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maria Ulfa, Senin (20/02/23).
Dompu yang merupakan bagian dari Indonesia tidak terlepas dari serangan penyakit yang menyebar melalui kontak langsung dengan kulit orang yang terinfeksi.
Namun, sejak dua tahun terakhir, Dompu sudah dinyatakan bebas frambusia oleh Kementrian Kesehatan RI akibat keberhasilan melakukan eliminasi.
Penyakit ini memang tidak mematikan, namun Dinas Kesehatan akan melakukan pengawasan ketat Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebab, meski sudah dinyatakan bebas, penyakit ini bisa kembali muncul jika masyarakat kembali mengabaikan PHBS.
Selain itu, melalui laporan Kepala Desa dan Lurah, Dikes akan melakukan screening bagi warga atau pendatang dari daerah yang masih belum bebas Frambusia.
“Sama seperti Malaria yang lebih dulu dinyatakan bebas. Kita akan pantau terhadap pendatang dari endemis Frambusia,” pungkasnya. (/*).