
5. Analisis Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Pembakaran Jerami Kacang Hijau

Berdasarkan table 6. Emisi GRK Pembakaran Jerami Kacang Hijau cukup besar misalnya area pembakaran 5% (=250,05 Ha) dari luas panen 5.011 Ha berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca sebagai berikut :
Gas CH4 : 227.749,95 Kg emisi gas Methana.
Gas Co : 13.830,36 Kg emisi gas Karbon Monooksida.
Gas N2O : 10,52 Kg emisi gas Dinitrogen Dioksida.
NOx : 375,83 Kg emisi gas Mono-Nitrogen Oksida.
CO2 : 227.749,95 Kg emisi gas Karbon Dioksida.
Rekomendasi dan Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
a) Melakukan sosialisasi dan kampanye “Mengurangi Pembakaran Limbah Pertanian” untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
b) Kerjasama lintas sector secara bertahap dan berkelanjutan terkait pengelolaan limbah pertanian;
c) Perbanyak tanaman di lahan pertanian tadah hujan untuk menyerap gas emisi GRK;
d) Pemanfaatan jerami kacang ijo sebagai sumber pakan ternak (Sapi, Kambing, Kerbau dll);
e) Jerami yang tidak dimanfaatkan difermentasi untuk meningkatkan kadar nutrisi;
f) Menyediakan stokist khusus jerami kacang hijau agar dapat dimanfaatkan dalam jangka Panjang;
g) Mengurangi pembakaran limbah pertanian tidak hanya berlaku untuk jerami kacang hijau tetapi juga diberlakukan pada semua limbah komoditi pertanian lainnya.
*Pejabat Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu – NTB