Bima (EDITOR News) – Sejak hari Sabtu, (31/12/22) dini hari sampai sekarang, wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat diterjang angin kencang. Warga pun dibuat panik.
Terpantau di sekitar kota Dompu, tiupan angin menghantam atap bangunan rumah termasuk lapak pedagang kecil.
Berdasarkan analisis iklim dari keterangan tertulis, nomor : ME.01.04/602/KBMU/XII/2022, yang diteriman Editor News, Sabtu, 31 Desember 2022 sore hari, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima Satria Topan Primadi, menjelaskan, wilayah Bima dan Dompu saat ini berada pada periode puncak musim hujan dan kondisi dinamika atmosfer di Bima dan Dompu yang masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang untuk beberapa wilayah selama periode natal dan tahun baru 2023.
Kondisi tersebut diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer yang mendukung, diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Kemudian meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Selanjutnya, pembentukan pusat tekanan rendah di daratan Australia bagian Utara yang menyebabkan pembentukan daerah pertemuan angin disekitar wilayah Bima dan Dompu sehingga berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
Ia menyebutkan, beberapa wilayah yang patut di waspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, putting beliung, hujan es maupun tanah longsor) untuk periode 30 Desember – 04 Januari 2023 yaitu :
1. Kabupaten Bima : Tambora, Ambalawi, Bolo, Donggo, Madapangga, Parado, Sanggar, Soromandi, Wawo, Woha, Monta, Langgudu, Lambu, dan Wera.
2. Kabupaten Dompu : Pekat, Dompu, Hu’u, Kilo, Pajo, Woja, Kempo, dan Manggalewa.
3. Kota Bima : Mpunda, Raba, Rasana’e Timur, Rasana’e Barat, serta Asakota.
Menyikapi kondisi tersebut di atas, dia mengajak agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana alam hidrometeorologi khususnya di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, serta selalu mengikuti informasi dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, atau melalui media sosial resmi milik BMKG dan Stasiun Meteorologi Sultan M. Salahuddin serta melalui website : http://bmkg.go.id dan https://stametbima.com.
“Kita harus selalu waspada dan siaga, terlebih jangan terlalu panik supaya kita bisa meminimalisir resiko bencana,” tandasnya.