Dompu, EN – Kantor Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat mulai mengkoordinir penyusunan roadmap program unggulan jarapasaka (jagung, porang, padi, sapi, dan ikan) bersama organisasi perangkat daerah terkait.
Penyusunan dokumen peta jalan ini sebagai petunjuk yang menjelaskan rencana dengan jelas dan rinci bagaimana suatu strategi dilakukan dan menjadi acuan dalam menjalankan program jarapasaka tahun 2022.
Dalam pengantarnya Kepala Bappeda dan Litbang Gaziamansyuri menekankan roadmap disusun harus lebih rasional sesuai kondisi anggaran. Dan rancangan dalam roadmap betul-betul harus bisa dipertanggung jawabkan.
Selain itu, arah pelaksanaan program jarapasaka diharapkan menghasilkan output yaitu meningkatnya daya beli masyarakat dari sebelumnya hanya 8 juta rupiah menjadi 15 juta dan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah.
Rapat digelar di aula kantor Bappeda Dompu, Senin (31/01/2022). Hadir asisten yang membidangi ekonomi dan pembangunan Sri Suzana, para kepala OPD pengampu program jarapasaka yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Muhammad Syahroni, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Zainal Arifin, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Amiruddin. Hadir pula pimpinan OPD penunjang pelaksana program jarapasaka.
Disitu mereka mempresentasikan rencana aksi pelaksanaan program jarapasaka yang terukur dengan mengacu pada RPJMD 2021-2026.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Abdul Muis selaku OPD penunjang jarapasaka dalam pemaparannya lebih kepada memberikan saran agar disetiap komoditi jarapasaka harus ditentukan besaran kontribusinya.
“Contoh, Dinas Pertanian harus memploting target peningkatan daya beli masyarakat dan kontribusi PAD dari tiap-tiap komoditi jarapasaka,” ujarnya.
Hal lain diungkapkannya, persoalan di peternakan bukan pada jumlah populasi hewan ternak, tapi masalah bagaimana intervensi pemerintah terhadap pasar yang akan berpengaruh terhadap harga ternak.
Usulan datang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kepala Bidang Industri Syahruddin menyampaikan yang sangat dibutuhkan saat ini untuk menunjang jarapasaka namun berdampak positif besar yakni industri pakan. “Kalau industri ini bisa diadakan, maka disitu bisa berkembang sektor peternakan dan pertanian,” katanya.
Kegiatan lainnya yang perlu didorong sambung Syahruddin mewujudkan industri ikan kaleng. Dikatakan ini selaras dengan komoditi ikan dalam program jarapasaka. (*).