SUARABBC, Dompu – Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, masih gencar melawan wabah rabies, yang sudah banyak memakan korban.
Perang terhadap rabies dilakukan guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa berikutnya.
Kepala Disnakeswan Dompu Ir. Zainal Arifin kepada suarabbc menjelakan, upaya yang dilakukan oleh pihaknya dengan cara eliminasi anjing dan vaksinasi.
Selain kedua aksi diatas, juga menghimbau kepada para pemilik anjing agar memelihara anjing piarannya dengan baik dan memberi makan yang baik.
Selain itu, dihimbau juga kepada orang tua, agar menemani anak-anak mereka terutama yang dekat dengan lahan pertanian. “Jangan disuruh jalan sendiri, tapi harus ditemani, terutama mereka yang dekat dengan lahan,” imba Kadis pada hari Selasa, 19 November 2019.
Sejauh ini ungkap dia, sudah sekitar 4.000 an ekor anjing yang di eliminasi dan sekitar 6.000 an yang di berikan vaksin, dari estimasi awal populasi anjing sekitar 11.810 ekor. Namun, saat sekarang sedang dihitung ulang untuk evaluasi, dan di survey per Kecamatan.
Diakuinya, yang menjadi masalah saat ini adalah kadang anjing berpenghuni tapi diliarkan. Dan anjing saat ini sudah jarang ditemui. Kalau malam sudah tidak ada anjing di kota, adanya di gunung. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap waspada.
“Masyarakat harus terus waspada, dan kita tetap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemilik anjing,” terang Zainal.
Kemudian, sekarang yang masih ada yaitu anjing liar lepasan dari petani yang berladang. Dan masih banyak terjadi gigitan dari hewan pembawa rabies atau HPR di Kecamatan Pekat.
Katanya, tugas penanganan rabies ini bukan saja tugas Dinas Keswan saja, tapi bagaimana masyarakat juga untuk bisa sama-sama memerangi rabies.
Selanjutnya gerakan eliminasi ditiap Desa tetap berjalan, yang dibantu oleh para Babinsa, seperti di Kecamatan Pekat dan Kempo. Kemudian Kecamatan Kilo tim sudah mau turun.
Kadis juga berharap, untuk menghindari perpindahan anjing lintas pulau atau Kabupaten, pihak Karantina harus perketat keluar masuk anjing.
Selain itu, diharapkan juga, penanganan rabies tidak dilakukan sendiri oleh Kabupaten Dompu, melainkan harus sinergi 4 Kabupaten/Kota lainnya di Pulau Sumbawa, mengingat Sumbawa dalam status wabah rabies.
“Kami juga sudah mengisolir di Dompu supaya tidak mengarah ke Kabupaten lain. Itu yang sudah kita lakukan,” tutup Kadis. (my/*).