Dompu (EDITOR News) – Semangat dan keperdulian Bupati Dompu, Kader Jaelani terhadap kemajuan masyarakat dan daerah sangat luar biasa. Berbagai langkah dan upaya yang dilakukan orang nomor satu di Bumi Nggahi Rawi Pahu, ini termasuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Ia bersama beberapa orang jajarannya di Pemkab Dompu melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kementerian Pertanian RI di Jakarta.
Kunjungan Bupati selain dalam rangka menjemput program peningkatan dalam bidang pertanian sesuai yang tertuang dalam program Jara Pasaka, juga memperkuat berbagai kesepakatan program serta kegiatan yang sebelumnya sudah disepakati untuk dihadirkan di Kabupaten Dompu.
Pada momentum ini pun, Bupati Dompu juga didampingi Sekertaris Distanbun Dompu Syahrul Ramadhan SP, Anggota DPR RI dari fraksi PAN, H Muhammad Syafruddin ST MM (HMS), Kepala Bidang Holtikultura Distanbun Dompu dan Staf Ahli Bupati Dompu, Arifuddin.
Kehadiran Bupati Dompu bersama jajarannya ini, disambut baik Menteri Pertanian RI, Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MH bersama Dirjen dan Direktur dilingkup Kementerian Pertanian RI.
“Alhamdulilah, pertemuan dengan Menteri Pertanian RI menghasilkan bahwa Kabupaten Dompu, telah dialokasikan kegiatan reguler bantuan jagung dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022,” ungkap Bupati.
Kata Bupati, pengembangan komoditi di bidang pertanian harus fokus dilaksanakan, berorientasi agribisnis, pengembangan kawasan dan ekonomis strategis. Bahkan pada kesempatan ini, Menteri Pertanian RI meminta agar Kabupaten Dompu mengambil bagian dalam program Nasional yaitu Program Reguler, Program Reguler Maximal dan Program Skala Program Prioritas (SPP).
“Program Reguler Maksimal dan Program Skala Perioritas, pengembangan fokus pada komoditas berskala ekonomis dan berorientasi agribisnis. Berbagai program yang sudah disetujui tersebut akan di kliniskan dengan para Dirjen dan Direktur Lingkup Kementerian Pertanian RI,” paparnya.
Lanjut Bupati, pada momentum ini juga Menteri Pertanian RI mengarahkan Bupati dan Walikota di semua daerah untuk memiliki keberanian dalam memilih program perioritas terutama di sektor pertanian yang bermasalah dengan ketersediaan air yang cukup. “Ini juga yang disarankan oleh pak Menteri,” terangnya. (*).