SUARABBC, Dompu – Setelah melakukan study banding di Australia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat akan mengembangkan system peternakan modern.
Sistem dimaksud terintegrasi dengan pertanian dalam hal penyediaan pakan ternak yang baik melalui pemafaatan limbah limbah pertanian.
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Dompu Ir. Zainal Arifin, M.Si., belum lama ini mengemukakan, selama ini limbah pertanian seperti jerami dan jagung tidak dimanfaatkan oleh peternak. Apalagi para petani, umumnya sisa panen pertanian itu dibuang atau hanya dibakar saja.
Dalam model peternakan integrasi, limbah tersebut akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak, karena jerami dan jagung sangat cocok dan bagus sumber pakan ternak dan mampu meningkatkan produktivitas ternak.
Produktivitas ternak dalam rangka mengarahkan peternak tradisional menjadi peternak berpola pikir bisnis. Sehingga, para peternak bisa menghitung untung dan rugi dengan memperhatikan kualitas ternak nya, terutama dari segi berat badan.
Selama ini ujar Kadis, peternak di Dompu merasa bangga dengan jumlah ternak sampai ratusan ekor, padahal dilihat dari berat badan kondisinya kurus sehingga tidak bernilai ekonomis tinggi. Kurus nya ternak masyarakat selama ini karena mereka masih menggunakan sistem pengembalaan lepas liar, dimana akan berdampak tidak terpantaunya aspek makanan dan minuman ternak.
“Kami mau merubah pola pikir para peternak, yaitu mereka harus merasa bangga memiliki sapi yang gemuk dan kualitas daging yang memenuhi selera pasar, dengan memanfaatkan sumber daya pakan yang tersedia,” kata Zainal.
Apalagi, sambung Zainal, Gubernur NTB mencanangkan industrialisasi peternakan, dimana kegiatan ekspor tidak lagi mengekspor ternak hidup melainkan sudah berupa daging. Untuk bisa bersaing di pasaran dengan daging impor, maka kualitas ternak harus bagus.
Kemudian, selain pemanfaatan jerami padi dan jagung, pemberian pakan dari tanaman lamtoro merupakan upaya yang bisa menghasilkan daging sapi yang berkualitas bagi Sapi. “Kami terus sosialisasikan dan kembangkan lamtoro untuk peternak,” ujar Zainal.
Aktualisasi pengembangan pakan dari lamtoro merupakan kerjasama Universitas Mataram dan Balai Penelitian Tanaman Pangan NTB dengan Massey University dalam program peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui pengembangan lamtoro tarambah. Selain bernilai ekonomis, pengembangan lamtoro akan sangat bermanfaat dari sisi kelestarian ekologis (lingkungan).
Ditambahkan, studi banding di Australia beberapa waktu yang lalu memberikan wawasan untuk terwujudnya industrialisasi peternakan di Dompu.