Perwakilan dari Forbes Romo Sultan menilai, para produsen yang sudah lama bermain dalam tata niaga beras di Dompu sudah mengelabui konsumen dengan tujuan mengeruk keuntungan yang besar. Selain itu, kata Romo “Diduga kuat mereka (produsen, red) telah melakukan kejahatan dalam perdagangan yakni kartel, dan kami siap mengambil langkah hukum,” ancam dia.
Irfan dari Forbes mengecam peran Bulog dan Dinas Perdagangan karena dinilai setengah hati menjalankan tupoksinya dalam tata niaga beras di Dompu.
Katanya, Bulog masih perlu menjelaskan tentang kualitas beras di masyarakat, mana yang Premium dan mana yang Medium. Dalam hal peran Bulog dalam mendistribusikan beras murah kualitas medium tersebut, Bulog belum mampu mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai perbedaan beras medium dan premium sehingga masyarakat hanya mengetahui beras berlabel dan kemasan plastik dan bergambar Lux, sudah diyakini isinya pasti PREMIUM, padahal kualitas beras MEDIUM yang diproduksi Bulog sama dengan kualitas beras dalam kemasan plastik mewah bergambar yang dipasarkan oleh para oknum tersebut.
Sedangkan Dinas Perdagangan wajib menjelaskan mekanisme administrasi pengawasan pasar dan perijinan dari hulu sampai hilir.
Menyambung Romo dan Irfan, anggota Forbes lainnya Sunandar mengatakan, indikasi tersebut kuat dugaannya karena semua yang bermitra dengan Bulog juga sebagai pemasok beras berkemasan SUPER di pasar. Artinya mesin dan alat produksi yang digunakan sama untuk memproduksi beras MEDIUM milik Bulog. (my).