EDITOR, Dompu – Korban gigitan anjing rabies di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat terus bertambah. Anjing saat ini seakan berubah menjadi peneror baru terhadap warga tanpa mengenal waktu dan usia.
Dalam paparan Kepala Bidang Penyehatan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Dompu Rahmat, pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 total kasus gigitan per 21 Agustus 2020 sebanyak 2236 orang, dan 15 meninggal. Di bulan tersebut pun terjadi penambahan jumlah kasus gigitan sebanyak 18 kasus, sedangkan bulan Juli ditemukan ada 26 kasus.
Sebaran kasus bulan Agustus terjadi di Kecamatan Kempo, Kecamatan Manggelewa tepatnya di Desa Soriutu, Kota Dompu, dan Kecamatan Hu’u. Terakhir gigitan di Desa Rasabou, Kecamatan Hu’u, dimana 10 orang jadi korban.
Terkait masih adanya korban berjatuhan, dia meminta agar masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap wabah rabies sehingga angka gigitan bisa ditekan. “Masyarakat harus paham bahwa anjing adalah ancaman rabies. Potensi gigitannya sangat besar dan asumsinya kalau digigit anjing berarti besar kemungkinan terpapar rabies, maka dari itu harus waspada tingkat tinggi,” ujar Rahmat di kantornya, Selasa, 25 Agustus 2020.
Sejauh ini jelas Kabid, jajaran Dinas Kesehatan terus memberikan sosialisasi dan mendorong masyarakat untuk berpatisipasi aktif terutama korban dan keluarganya, ketika ada kasus segera melaporkan dan mendatangi layanan kesehatan terdekat agar gigitan cepat ditangani.
Kasus gigitan selama ini semuanya dilakukan perawatan di Puskesmas dan diberikan vaksin dengan dosis sesuai standar operasional dan prosedur yaitu harus diberikan 4 dosis vaksin supaya korban maksimal tertangani. Dari 4 dosis itu, 2 dosis diberikan saat gigitan, kemudian 1 dosis di hari ke tujuh, dan terakhir 1 dosis usia 21 hari gigitan.
Katanya, saat ini persediaan vaksin masih sangagt cukup kurang lebih 650 vial, belum lagi tiga hari yang lalu Provinsi mengirimkan 1500 vial.
Terakhir dia menambahkan, “Kalaupun mereka (korban) tidak datang untuk tidak vaksin, maka petugas menelpon untuk didatangi dan divaksin, kemudian mereka diberikan kartu kontrol,”. (my).