Dompu [EDITOR I News] – Rapat koordinasi Stunting Se – Propinsi Nusa Tenggara berlangsung di Golden Palace Hotel Mataram, Rabu (29/5/24). Rakor dihadiri pimpinan OPD KB Kab/Kota, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kepala Bappeda Propinsi NTB, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Sekolah Lansia, Fakultas Pertanian Unram dan elemen penting lainnya.
Rakor mengangkat tema “Akselerasi dan Kolaborasi Pencapaian Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Percepatan Penurunan Stunting Menuju NTB Maju Melaju”.
Hadir sebagai narasumber Wakil Bupati Lombok Tengah H. M. Nursiah, Pj. Bupati Lombok Timur M. Juani Taofik dan Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra. Ketiga pameteri dihadirkan jadi pembicara dalam rakor stunting karena praktik baik dalam percepatan penurunan stunting.
Sekda Dompu dalam paparan materinya mengatakan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka pravelensi stunting Kabupaten Dompu terjadi penurunan yang sangat signifikan dengan angka sebesar 12,4%.
Bila dibandingkan Survey Status Gizi di Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 34,5% maka penurunan ini sebesar 22,1%.
“Atas pencapaian ini, Dompu dinobatkan menjadi Kabupaten terprogresif penurunan angka stunting se-Provinsi NTB tahun 2023”ucapnya.
Melanjutkan paparannya Sekda mengatakan inovasi dalam percepatan penurunan stunting yang kami lakukan diantaranya kerjasama dengan PT. Sumbawa Timur Mining berupa pembagian 45.000 butir telur pada keluarga dengan resiko stunting, pelayanan stunting terintegrasi di delapan Kecamatan, OPD asuh anak stunting, pendampingan balita stunting dan berbagai inovasi lainnya.
Ada satu program inovasi dalam upaya percepatan penurunan stunting, kami namakan “Pana’a Ndiha” yang artinya makan bersama.
Inovasi ini cukup efektif dan efisien, setiap kesempatan kami mengadakan acara ini, orang tua bersemangat membawa balitanya untuk mengikuti kegiatan ini. “Karena balita biasanya menjadi lahap makan kalau dilaksanakan bersama-sama,”ujar Sekda.
Sebelumnya saat membuka acara Pj. Gubernur yang diwakilkan Kepala Bappeda Provinsi NTB Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si dalam laporannya mengungkapkan untuk penurunan angka stunting diperlukan penanganan multi pihak.
Adapun sebaran prevalensi stunting Provinsi NTB di data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) tahun 2023, Lombok Barat 12,38, Lombok Tengah 13,34, Lombok Timur 16,18, Sumbawa 8,47, Dompu 10,89, Bima 11,78, Sumbawa Barat 7,64, Lombok Utara, 18,03, Kota Mataram 14,76, Kota Bima 12,39 dan rata-rata keseluruhan Provinsi NTB di angka 13,49. (Din/*).