Editor, Dompu – Manajemen RSUD Dompu, Nusa Tenggara Barat buka suara setelah viralnya video porno di kamar isolasi pasien covid-19.
Kuasa hukum RSUD Dompu Supardin Siddik mengakui bahwa adegan tak senonoh itu terjadi di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu, namun mengenai waktu kejadian belum bisa diberitahukan secara rinci karena pihaknya sudah serahkan kepada pihak Kepolisian.
“Biar proses hukum yang berjalan, jangan sampai ada asumsi lain atau muncul masalah yang lain nantinya. Makanya sekarang juga rekan-rekan dari pihak rumah sakit lagi diperiksa dan sedang saya dampingi,” ujar Supardin.
Katanya, pihak rumah sakit melaporkan adanya kejadian ini saja, untuk pengembangannya ada kewenangan dari Kepolisian.
Diungkapkan, hari ini pihak rumah sakit diminta 5 orang untuk diperiksa, tapi yang hadir baru 3 orang, dan semuanya merupakan tim medis.
Soal hard disk CCTV yang sudah disita Polisi, dia menjawab itu mungkin nanti akan dilakukan upaya oleh pihak Kepolisian. “Sudah kami serahkan,” terang Supardin, Kamis, 21 Januari 2021 di Mapolres Dompu.
Mengenai isinya sambung dia, ada atau tidak ada, jajarannya tidak tahu tapi yang jelas pihaknya sudah menyerahkan hard disk yang ada di ruangan tersebut.
Supardin menolak menjelaskan bahwa oknum aparat penegak hukum yang menjadi pemeran dalam video viral itu, kendati demikian dia membenarkan bahwa pelakunya merupakan pasien covid-19.
“Mengenai oknum APH-nya kami mohon maaf belum bisa menjelaskannya, karena seluruh hal itu sudah kami serahkan kepada pihak Kepolisian. Nanti biar berkembang, kita bisa kawal bersama-sama. Yang jelas, pada saatnya nanti kami akan minta juga rekan-rekan media untuk diberikan informasi pers yang jelas, karena ini masih proses penyelidikan, jadi kami belum bisa berkomentar banyak.
Sedangkan dugaan kecolongan pihak rumah sakit sehingga bisa masuk sembarangan orang dari luar, dia kemukakan bahwa rumah sakit sudah melakukan sesuai standar SOP untuk penanganan covid-19. “Mengenai terjadinya hal-hal seperti ini, ini diluar dari pengendalian kami, karena ini perlakuan dari oknum. Kami sudah mengikuti SOP dari standar covid-19 itu saja,” cetus dia.