Mataram, EN – Seorang duda ini GE, (22), alamat Lingkungan Pajang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat diamankan Tim Reskrim Polresta Mataram akibat terbukti melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur. Kejadiannya pada 12 September lalu.
“Kami telah menahan saudara GE yang saat ini statusnya telah menjadi tersangka, dan sedang ditangani Unit PPA Reskrim Polresta Mataram,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Kompol Kadek Adi Budi Astawa, saat jumpa pers di ruang Unit PPA, Senin (08/11).
Didampingi Wakasat Reskrim IPTU I Nyoman Diana Mahardhika dan KBO Reskrim IPDA Fransisca Siburian, Kasat menjelaskan kejadian yang menimpa AW, (14), Pelajar, Lingkungan Ampenan, Kota Mataram ini bermula dari perkenalan mereka di media sosial (Facebook) kurang lebih satu bulan sebelum peristiwa ini terjadi.
Menurut pengakuan tersangka (GE) dijelaskan Kasat, bahwa semenjak kenalan di medsos tersangka dan korban sering telponan hingga terjalin hubungan pacaran. Oleh karena telah merasa akrab telponan, ahirnya tersangka mengajak ketemuan dan berjanji akan menjalin hubungan pacaran hingga menikah.
“Tersangka mengajak AW bertemu pada (12/09) dengan menjemput AW ke depan pagar rumahnya di wilayah Ampenan. Tersangka saat itu datang bersama temannya AP (saksi). Setelah tersangka menelpon AW, ahirnya AW keluar menemui tersangka,” jelas Kadek.
Tersangka langsung mengajak AW jalan-jalan, akan tetapi AW tidak mau. Namun karena dipaksa oleh tersangka ahirnya AW nurut dan naik di motor tersangka dengan bonceng tiga bersama teman tersangka. Setelah lama berkeliling akhirnya tersangka mengajak mampir di rumahnya. Ketiganya ahirnya masuk kerumah tersangka mengobrol di dalam kamar bertiga sambil tersangka meminum minuman beralkohol. Sekitar pukul 22.00 Wita ibu tersangka mengingatkan agar mengantar pulang teman perempuannya itu karena sudah larut malam. Akan tetapi tersangka tidak mau dan menjawab ibunya “Ini urusan saya, jangan ikut campur,” kata Kasat menirukan ucapan tersangka.
Setelah beberapa lama ngobrol ahirnya AP (saksi) pamit pulang, lalu tersangka ikut keluar kamar mengantar temannya keluar, dan setelah itu masuk kedalam kamar lagi dengan mengunci pintu kamar.
“Saat itulah korban diajak melakukan persetubuhan dengan sedikit memaksa, dengan cara membuka seluruh pakaian yang dikenakan korban dan ahirnya tersangka melakukan hubungan terlarang tersebut,” jelas Kasat.
Setelah melakukan persetubuhan ahirnya keduanya tertidur dan saat terbangun sekitar pukul 07.00 Wita. Korban kaget dan meminta tersangka untuk mengantarkannya pulang, tetapi tersangka tidak mau karena takut. Akhirnya atas bantuan paman tersangka bersama Kepala Lingkungan AW di jemput oleh orang tuanya.