Editor, Dompu – Saneo salah satu Desa di Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, dan merupakan Desa tertua di Dompu.
Dalam beberapa buku sejarah lokal, disebut sebelum adanya kerajaan Dompu, terdapat kepala suku yang disebut Ncuhi. Di Dompu terdapat empat Ncuhi yakni ncuhi Saneo, Hu’u, Nowa dan Ncuhi Tonda.
Karena salah satu wilayah tertua di Dompu sekaligus dan tonggak sejarah berdirinya kerajaan Dompo (Dompu, red), saat ini muncul keinginan dari elemen pemuda Saneo agar Desa tersebut ditetapkan sebagai Desa sejarah, budaya dan wisata, sebagaimana disuarakan Nurajin atau disapa Fasul.
Menurutnya, banyak aspek yang dimiliki Saneo sehingga pantas ditetapkan sebagai Desa sejarah misalkan terdapat banyak situs kuno yang sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun seperti batu telapak kaki, batu payung, batu lesung dan batu kursi. Juga terdapat kuburan kuno serta menhir.
Aspek penunjang lainnya dari budaya masih terpelihara dengan baik tradisi turun temurun semisal compo Sampari dalam acara sunatan, mpa’a gantao (permainan tradisional) dan rebana, serta tradisi mengusung pengantin perempuan menggunakan tandu yang dihias dalam acara pernikahan.
Sedangkan dari dukungan destinasi wisata terdapat 17 mata air, Sori marai dan air terjun Panca. Panca adalah air terjun tertinggi di NTB. Destinasi diatas tidak kalah indah nan memesona dari pariwisata lainnya di Indonesia.
Prospek kesejarahan serta tradisi dan budaya hemat Fasul sekaligus menjadi magnet tersendiri yang menyempurnakan aspek pariwisata.
“Saneo adalah wilayah tertua di Indonesia Timur. Ncuhi Saneo masa itu memimpin wilayah Dompu bagian utara sebelum kerajaan Dompu terbentuk. Sehingga Saneo sangat pantas bahkan harus dijadikan Desa sejarah, budaya, dan wisata,” pungkas Fasul, Ahad, 10 Januari 2021.