Dompu [EDITOR I News] – Sekretaris Daerah, Kabupaten Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra menjawab kritikan Ketua Komisi II DPRD Dompu Mohamad Subahan yang menuding Pemkab Dompu hanya asyik berpangku tangan – tidak mengambil langkah konkrit supaya kebutuhan gas LPG 3 kilogram ditengah masyarakat bisa terpenuhi.
Gatot menegaskan, Pemkab tidak tinggal diam terkait masalah kesulitan masyarakat mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di pasaran. Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak pertamina dimana pasokan gas LPG tidak ada pengurangan ataupun keterlambatan. Namun pertamina mengakui bahwa terjadinya kelangkaan karena masalah pada distribusi.
Selain itu diungkapkan, pihak intelijen aparat penegak hukum tetap jalan menyelediki karena dicurigai ada niat gas 3 kg ditimbun sehingga harga naik karena kelangkaan di tingkat pengecer.
“Pemkab tidak tinggal diam karena kamipun pengguna elpiji juga alami kelangkaan untuk kebutuhan sehari-hari,” ucap Gatot, Rabu (31/05) melalui pesan pribadi.
Bidang pengawasan dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Dompu tadi pagi coba melakukan inspeksi di agen resmi LPG 3 KG PT. Dompu Cahaya Makmur di cabang Kodim 1614, namun agen masih tutup.
“Agennya tutup dan digembok, tidak ada orangnya,” kata staf bidang pengawasan Ori Hada kepada Editor News.
Sementara sambung Ori Hada, pihak agen LPG 3 kg di Desa O’o PT. Dompu Karya Persada mengatakan tidak ada kelangkaan.
“Agen tetap drop ke pengecer sesuai jadwal, pengecer yang nakal,” jelas Ori Hada, mengutip pernyataan bos PT. Dompu Karya Persada.
Namun sejauh ini, masyarakat masih kesulitan mendapatkan gas elpiji dimaksud. Mereka terpaksa mengandalkan minyak tanah yang dijual dengan harga selangit.