EDITOR, Dompu – Tim hukum pasangan Syaifurrahman Salman – Ika Rizky Veryani (SUKA) di Pilkada Dompu, Nusa Tenggara Barat Kisman Pangeran mengatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan tiga ahli hukum terkemuka dalam sidang adjudikasi sengketa Pilkada Dompu melawan KPU Dompu yang digelar di kantor Bawaslu Dompu.
Ketiga ahli dimaksud yaitu ahli hukum administrasi negara dari Universitas Indonesia (UI), Dekan sekaligus ahli Hukum Pidana Universitas Muhamadiyah Malang dan ahli dalam bidang hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Universitas Mataram.
Kisman menerangkan, sesuai bidang dan konteks dalam permohonan itu, tim nya sangat yakin bahwa apa yang dituangkan dalam permohonan bagian dari cara pandang yang didiskusikan dengan ahli. “Haqul yakin SUKA akan memenangkan sengketa ini,” ujar dia penuh optimis.
“Tentu ahli nanti akan memberikan uraian dan pertanggungjawaban secara keilmuan tentang apa yang menjadi pandangan hukumnya,” kata dia, Kamis, 1 Oktober 2020.
Usai sidang di Bawaslu, anggota tim hukum lainnya Rusdiansyah menuturkan, tidak ada alasan bagi KPU untuk menolak permohonan SUKA, karena dalil dan argumentasi hukum dalam permohonan sudah sangat jelas.
Sedangkan waktu penyampaian keterangan ahli dijadwalkan Sabtu 3 Oktober 2020, sedangkan Jum’at besok penyerahan dan pemeriksaan alat bukti.
Dalam sengketa Pilkada yang dimohonkan pasangan SUKA, antara SUKA dan KPUD Dompu masih tetap bertahan dengan dalil serta argumentasi hukum masing-masing.
Melalui tim hukumnya, SUKA berdalil bahwa keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu Nomor : 92/HK.03.1-Kpt/5205/KPU-Kab/IX/2020 prematur. “KPU telah membuat norma baru yang menimbulkan keputusan kontradiktif,” seperti dibacakan Suharto Baco.
Sementara KPU Dompu berpendapat bahwa keputusannya sudah sesuai dengan peraturan perundang undangan. (my).