Dompu (EDITOR News) – Kegiatan membaca Alqur’an bareng dengan melibatkan banyak orang seperti di jalan Malioboro Yogyakarta bertemakan “Ngaji On The Road” digelar Jum’at, 15 April 2022 di jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, tepat di depan Paruga Samakai sore hari jelang buka puasa.
Kegiatan mengaji massal di jalanan protokol ini merupakan semarak ramadhan yang diikuti masyarakat baik laki-laki maupun perempuan.
Pantauan dilapangan, setelah sholat Ashar masyarakat yang ingin mengikuti ngaji bareng langsung datang membawa mushaf dan sajadah. Terlihat puluhan orang meramaikan acara tersebut, mereka duduk berjejer rapi di sepanjang trotoar, dimana yang laki-laki sepanjang trotoar depan kantor PLN sedangkan yang perempuan di emperan gedung Samakai. Masing-masing dari mereka membaca minimal satu juz.
Sebelum dimulai, ada beberapa sambutan kecil dari pelaksana. Usai pembukaan, serentak peserta langsung mulai mengaji. Terdengar suara-suara indah keluar dari bibir mereka melantunkan kalam ilahi yang maha mulia tersebut.
Selain ngaji bareng, ada juga pembagian takjil kepada peserta yang hadir maupun kepada masyarakat yang lewat di lokasi kegiatan.
Acara berjalan dengan sukses dan berakhir jelang buka puasa waktu setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan dimaksud diprakarsai oleh seorang dokter spesialis paru Fitratul Ramadhan dan sang istri Yuliana Setia Rahayu. “Yang menggagas saya dengan istri, tapi didukung oleh organisasi-organisasi yang ada di Dompu diantaranya Rumah Bunda Failah, We Save Dompu, Fitua Dompu, Rumah Zakat, KAMMI Dompu, IMM, IMMwati, TBM O’o Mantika, Darul Ilmi, Relawan Nusantara Dompu, PAFI Dompu, MTe-B”,” ujar dia di lokasi kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan kata dia bermaksud menumbuhkan atau meningkatkan minat baca Alquran terutama buat para pemuda di Dompu.
Dipilihnya tempat kegiatan dipinggir jalan menurut dokter Fit dengan pertimbangan kalau didalam ruangan pemuda memang kadang bosan, atau kalau di masjid terlalu resmi juga, dan beberapa orang masih malu-malu masuk masjid kalau sudah lama tidak ke Masjid.
Diakuinya, memang yang dikhawatirkan oleh beberapa kegiatan tersebut bisa riya. “Tapi itu semua kembali ke niat masing-masing, orang ke Masjid saja bisa riya,” dia menimpali.